JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menurunkan target kredit perbankan dari awalnya di atas 10% menjadi 7%-9%. Hal ini berbeda dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang masih optimistis pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun ini bisa mencapai 11%. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, alasan BI merevisi pertumbuhan kredit, karena belum kuatnya permintaan kredit akibat revisi pertumbuhan ekonomi. “Juga karena lending standard dari perbankan yang masih konservatfi akibat persepsi risiko kredit yang meningkat,” ujar Perry kepada KONTAN, Rabu, (24/8). Selain itu, Perry mengatakan optimisme prospek bisnis ke depan juga belum membaik terlalu kuat.
Tiga alasan BI pangkas target pertumbuhan kredit
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menurunkan target kredit perbankan dari awalnya di atas 10% menjadi 7%-9%. Hal ini berbeda dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang masih optimistis pertumbuhan kredit perbankan sampai akhir tahun ini bisa mencapai 11%. Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, alasan BI merevisi pertumbuhan kredit, karena belum kuatnya permintaan kredit akibat revisi pertumbuhan ekonomi. “Juga karena lending standard dari perbankan yang masih konservatfi akibat persepsi risiko kredit yang meningkat,” ujar Perry kepada KONTAN, Rabu, (24/8). Selain itu, Perry mengatakan optimisme prospek bisnis ke depan juga belum membaik terlalu kuat.