KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di pengujung tahun ini, sejumlah perusahaan siap menggelar hajatan penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Sebagian merupakan anak perusahaan dari badan usaha milik negara (BUMN). "Untuk calon emiten yang akan
initial public offering (IPO) sudah 11 yang ada di
pipeline," ujar Direktur BEI Samsul Hidayat KONTAN, Jumat (27/10). Setidaknya, ada tiga anak usaha BUMN berencana IPO di akhir tahun nanti. Mereka adalah PT PP Presisi, PT Wika Gedung, dan PT Jasa Armada Indonesia.
PP Presisi merupakan anak usaha PT PP Tbk (PTPP), sementara Wika Gedung ialah anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Adapun Jasa Armada merupakan anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yang kemungkinan akan menawarkan 30% kepemilikannya ke publik. Perusahaan lain yang berniat IPO di ujung 2017, misalnya, PT Campina Ice Cream Industry, PT Panca Budi Idaman, PT M Cash Integrasi, PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra, PT Pelita Samudera Shipping, PT Dwi Guna Laksana, PT Prima Cakrawala Abadi, serta PT LCK Global Kedaton. Sejak awal tahun hingga akhir Oktober, sebanyak 27 perusahaan telah melangsungkan IPO di BEI. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, IPO anak usaha BUMN cukup menarik. Apalagi, anak usaha BUMN itu bergerak di sektor konstruksi dan infrastruktur. "Tantangan terbesar saham IPO, biasanya di awal akan naik kemudian terkoreksi hingga menunggu kinerja yang baik dari perusahaan tersebut," katanya ke KONTAN, Senin (30/10).
Meski perusahaan yang
go public saat ini cenderung merupakan IPO dengan jumlah emisi kecil, Hans melihat, itu tak akan terlalu banyak berdampak bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Kecuali, saham-saham perusahaan tersebut terus mencatatkan kenaikan harga. Aksi IPO anak usaha BUMN juga tidak terlalu memengaruhi indeks saham. Arah IHSG tetap akan disetir oleh saham-saham keping biru (
bluechip)
. Walau begitu, Hans tidak mengingkari, aksi IPO saat ini, yang diikuti dengan kenaikan harga saham emiten anyar tersebut, menunjukkan optimisme pasar dan merupakan perkembangan yang baik bagi pasar domestik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini