KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) anjlok di awal tahun 2021. Penurunan harga saham yang terjadi akibat kekalahan sengketa pajak senilai Rp 3,06 triliun. Senin (4/1), harga saham PGAS auto reject bawah 6,95% ke Rp 1.540 per saham. PGAS berpotensi membayar pokok sengketa pajak senilai Rp 3,06 triliun ditambah denda lantaran Mahkamah Agung mengabulkan peninjauan kembali yang diajukan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tahun 2019 silam.
Baca Juga: Saham PGN (PGAS) Auto Reject Bawah, Tersengat Sengketa Pajak Rp 3,06 Triliun Sejatinya, PGAS sudah mengumumkan perkara hukum ini pada 18 Desember. Hanya saja PGAS kembali menjelaskan pada 30 Desember 2020. Di saat bersamaan, dua analis yang mengkaver saham PGAS menurunkan rekomendasi saham PGAS. DBS Bank misalnya pada awal tahun ini, menyarankan hold untuk saham PGAS dari sebelumnya beli. Analis Bank DBS William Simadiputra memangkas rekomendasi saham PGAS menjadi hold tapi tidak mengubah target harga saham PGAS sepanjang tahun ini di Rp 1.720 per saham. Angka ini lebih tinggi 12% dari harga terakhir pada Senin (4/1) di Rp 1.540 per saham. Dimana rata-rata harga saham PGAS berada di Rp 1.687,65 per saham. Investor saham yang mengikuti rekomendasi analis DBS untuk saham PGAS seperti dikutip Bloomberg, menerima pengembalian 21% di tahun lalu. Lebih tinggi dari harga saham PGAS yang negatif 20% di tahun lalu. Tak hanya itu, Analis CGS CIMB Aurelia Barus juga memangkas rekomendasi saham PGAS. Ia merekomendasikan reduce saham PGAS dari sebelumnya hold. Sementara target harga saham PGAS di Rp 1.300 per saham. Ini artinya harga saham PGAS berpotensi menurun 16% dari harga sebelumnya. Dimana harga rerata saham PGAS di Rp 1.687,65 per saham. Bloomberg menulis, investor yang mengikuti rekomendasi saham dari Aurelia, menerima pengembalian negatif 1,2% di tahun lalu. Angka ini tetap lebih baik dari penurunan harga saham PGAS 20% di tahun lalu.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) Terancam Bayar Sengketa Pajak Rp 3,06 Triliun Dalam 20 bulan terakhir, CGS CIMB memberi rekomendasi add sekali, tahan dua kali, dan reduce sekali. Sementara Sinarmas Sekuritas pada 30 Desember 2020 sudah lebih dulu memangkas rekomendasi saham PGAS menjadi neutral dengan target Rp 1.550 per saham. Analis Sinarmas Sekuritas Richard Suherman memangkas rekomendasi saham PGAS dari sebelumnya add. Sementara target saham PGAS tidak diubah dari level sebelumnya yakni tetap Rp 1.550 atau turun 6,3% dari harga penutupan Senin. Dalam dua tahun terakhir, PT Sinarmas merekomendasikan saham PGAS netral sekali dan add satu kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana