Tiga Analis Rekomendasikan Buy Saham ACES, Simak Ulasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi resesi yang menghantui perekonomian global kemungkinan dapat melemahkan daya beli masyarakat. Efek ini dapat terasa ke berbagai sektor bisnis, termasuk retail.

Akan tetapi, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo melihat, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) cenderung lebih tahan menghadapi potensi pelemahan daya beli tersebut. Mengingat, konsumen peretail perlengkapan rumah tangga dan gaya hidup ini didominasi kelas menengah atas.

"Adanya kenaikan upah pada tahun depan juga dapat menjaga bahkan meningkatkan daya beli masyarakat," kata Azis saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/12).


Menurutnya, kinerja ACES ke depannya akan ditopang dengan ekspansi toko yang dilakukan perusahaan. Cara ACES dalam menawarkan produk baru kepada konsumen juga menjadi faktor penentu performanya.

Baca Juga: Ace Hardware (ACES) Cetak Laba Bersih Rp 355,5 Miliar pada Kuartal III

Azis menilai, valuasi ACES tergolong murah. Merujuk pada price earning ratio (PER) saat ini, ACES diperdagangkan di bawah standar deviasi -1nya.

Oleh sebab itu, ia merekomendasikan buy ACES dengan target harga Rp 640 per saham. Pada Senin (5/12), harga ACES merosot 2,85% ke level Rp 478 yang mencerminkan PER 17,48x.

Dalam riset tanggal 22 November 2022, Analis BRI Danareksa Sekuritas Eka Savitri juga merekomendasikan buy ACES. Ia menetapkan target harga Rp 650 per saham.

Menurutnya, penjualan pada bulan Desember akan mengerek pencapaian penjualan untuk setahun penuh. Pasalnya, dalam siklus lima tahun terakhir, Desember menjadi bulan dengan penjualan terkuat dengan porsi sekitar 10,3%-11,9% dari total penjualan tahunan ACES.

Dalam sepuluh bulan pertama 2022, ACES mencatatkan pertumbuhan penjualan 3,6% year on year (YoY) menjadi Rp 5,4 triliun.

Pertumbuhan penjualan pada toko yang sama atau same store sales growth (SSSG) dalam periode tersebut cenderung datar, yakni hanya 1,8% yang didukung oleh 3,6% SSSG di Jakarta.

Di sisi lain, strategi ekspansi selektif ACES menjadi salah satu faktor kunci yang harus diwaspadai karena fokus manajemen semakin bergeser menuju kota non-tier 1. Contohnya adalah Kebumen di Jawa Tengah dan Gowa di Selatan Sulawesi.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Emiten Ritel dari Samuel Sekuritas

Eka menilai, ACES bertujuan untuk mengelola operational expenditure (opex) perusahaan dengan hati-hati. "Dengan outlet rata-rata yang lebih rendah sekitar 1.400 meter persegi, saya asumsikan penjualan sebagian besar akan didukung oleh item tiket kecil, yakni maksimal Rp 1 juta," tutur Eka.

Untuk tahun 2023, Eka memproyeksi margin kotor ACES akan lebih rendah yakni 47,7%. Prediksi laba bersih perusahaan 2023 juga diturunkan dari Rp 760 miliar menjadi Rp 577 miliar.

Hal ini sejalan dengan pendapatan ACES yang diprediksi tumbuh 8,6% yoy dan kenaikan opex sebesar 9,4% yoy. Persaingan dengan e-commerce dalam sejumlah produk juga akan menjadi faktor penentu kinerja ACES.

Dalam riset tanggal 21 November 2022, Analis MNC Sekuritas Raka Junico W. juga merekomendasikan buy ACES dengan target harga Rp 650 per saham. Target harga ini mencerminkan PER 12,8x dan PBV 1,8x di 2023.

Raka menilai, ekspansi gerai ke kota-kota tier 2 dan tier 3 dengan format yang lebih kecil cukup menjanjikan. ACES berpotensi memperluas pangsa pasarnya sekaligus meningkatkan brand awareness ke konsumen.

Pada kuartal III-2022 ACES membuka tujuh gerai baru yang setara dengan 14.400 meter persegi sehingga total toko ACES berjumlah 228 unit (569.000 meter persegi). Dalam kurun waktu 2022-2024, ACES menargetkan dapat membuka 15 toko tiap tahunnya.

Lebih lanjut, untuk menangkap peluang dari tren belanja online, ACES mengembangkan platform e-commerce terintegrasi melalui ruparupa.com dan aplikasi MISS ACE.

"Kami yakin ini adalah bagian dari strategi membership yang sukses yang meningkatkan jumlah member," ucap Raka.

ACES juga gencar menggelar berbagai program promosi seperti "Boom Sale" untuk menarik lebih banyak traffic. Ini selaras dengan upaya perusahaan untuk mengurangi persediaan lama dengan tingkat persediaan mencapai lebih dari 200 hari.

 
ACES Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto