Tiga aset kripto baru Indodax direspons positif oleh para investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset kripto baru di Indonesia Bitcoin & Cyrpto Exchange (INDODAX) mendapat respons positif dari investor. Kamis (24/9), menjadi hari pertama trading aset kripto baru Indodax, yaitu Uniswap (UNI), Celo (CELO), dan Uma (UMA).

Oscar Darmawan, CEO Indodax mengatakan mengatakan minat investor pada tiga aset kripto tersebut cukup baik. Terlihat, volume trading tiga aset kripto tersebut mencapai ratusan juta di hari pertama listing. Bahkan, volume transaksi UNI mencapai miliaran rupiah. Hal ini menunjukkan investor Indonesia sudah memahami bahwa aset kripto tidak hanya Bitcoin saja. 

Volume trading aset kripto tersebut cukup tinggi, karena ada beberapa aset kripto yang belakangan memiliki kinerja fantastis. Dengan bertambahnya tiga aset kripto tersebut, total aset kripto yang diperdagangkan di Indodax mencapai 90 aset kripto. 


Oscar mengatakan belum bisa memastikan bagaimana pergerakan ketiga aset kripto baru tersebut, tetapi beberapa token yang listing adalah DeFi yang sedang populer. "Diharapkan ke depan harga aset tersebut bisa naik, mengingat tren DeFi baru dimulai di dunia," kata Oscar. Dengan listing di Indondax, Oscar mengatakan harga token tersebut akan ikut terdorong naik secara jangka panjang. Hal ini didukung ritel market member Indodax yang berjumlah 2 juta member. 

Baca Juga: Tiga aset kripto baru di Indodax mulai diperdagangkan pada hari ini, Kamis (24/9)

Secara umum sentimen yang mempengaruhi harga tiga aset kripto tersebut adalah suplai dan permintaan sama seperti aset kripto lainnya termasuk Bitcoin. Namun, setiap aset kripto memiliki utilitas dan fitur yang berbeda-beda.

Alhasil, permintaan orang terhadap produk mereka juga berbeda-beda. "Semakin besar utilitas token membuat permintaan token tersebut besar dan harga cenderung menguat," kata Oscar. Ada pun ketiga koin tersebut termasuk dalam 50 aset kripto dengan rating tertinggi berdasarkan laman coinmarketcap. 

Vinsensius Sitepu, pengamat sekaligus investor aset kripto menambahkan bagi investor yang tertarik dengan aset kripto baru harus menyadari bahwa aset kripto baru risikonya lebih tinggi dari aset kripto yang lebih lama. "Risiko sangat tinggi karena belum teruji tangguh seperti Bitcoin, khususnya soal adopsi dan likuiditas," kata Vinsensius. 

Baca Juga: Heboh FinCen Files, apa itu? Ini penjelasan lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .