Tiga asuransi asal Jepang siap masuk ke Indonesia



JAKARTA. Di mata investor asing, prospek bisnis asuransi di Indonesia memang sangat menjanjikan. Hal ini terlihat dari antusias pemain multinasional untuk berkiprah di bisnis ini. Ketua Umum Asosiasi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengungkapkan, setidaknya sudah ada 3 perusahaan asuransi asal Jepang yang siap masuk. Namun ia belum tahu skema yang akan mereka jalankan, apakah mengakuisisi atau cukup bekerjasama dengan perusahaan asuransi yang sudah ada.

Hendrisman menduga para investor itu berminat setelah melihat kinerja perusahaan asuransi asal Jepang yang sudah lebih dulu beroperasi di Indonesia. Selain itu, pasar asuransi di negeri Sakura sudah jenuh karena jumlah penduduk usia tua lebih besar dari yang muda dan sebagian besar warganya sudah memiliki asuransi.

Mereka ini masuk ke Indonesia atas pertimbangan sendiri, bukan referensi dari AAJI. "Dari gelagatnya mereka melihat pasar disini potensial sekali," kata Hendrisman, Kamis (16/2). Sejauh ini pemain asal Jepang beroperasi di asuransi umum, seperti PT Asuransi Sompo Japan Insurance Indonesia, serta PT Asuransi Tokio Marine Indonesia.


Sayang Hendrisman tidak mau menyebutkan identitas ketiga perusahaan tersebut. Dia hanya menegaskan, mereka cenderung memilih skema joint ventura. Dengan makin banyaknya pemain asuransi asing masuk, tahun ini diperkirakan jumlah asuransi yang sahamnya full dimiliki lokal akan menyusut.

Presiden Direktur AXA Mandiri Albertus Wiroyo menyambut baik kabar rencana masuknya pemain asing. Menurut Albertus, pemain asing bisa mendorong kinerja asuransi jiwa lebih baik. "Otomatis ada kompetisi untuk menampilkan kelebihan masing-masing," terangnya.

Informasi saja, pendapatan premi total industri asuransi jiwa hingga kuartal III-2011 mencapai Rp 67 triliun alias naik 32,81% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara total dana yang dikelola tumbuh 54,67% menjadi Rp 81 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu. Sampai saat ini penetrasi asuransi di tanah air masih dibawah 5% dari total penduduk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: