JAKARTA. Penalti tambahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang memiliki loan to deposit ratio (LDR) di bawah 78%, belum mampu memaksa bank meningkatkan intermediasi. Buktinya, tiga bank kelas kakap, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI)dan Bank Central Asia (BCA) masih belum mampu memenuhi aturan tersebut, walau mereka mencatatkan peningkatan LDR. Total GWM tambahan ketiga bank tersebut mencapai Rp 7,36 triliun. BNI menanggung dana Rp 1,85 triliun, sebab memiliki LDR 70,37%, beringsut tipis dibandingkan LDR 2010 sebesar 70,15%. BRI menyetor Rp 657,71 miliar. Akhir 2011 lalu LDR BRI naik dari 75,17% ke 76,2%. Sementara setoran GWM tambahan BCA Rp 4,85 triliun. Beban ini turun 23,01% dibandingkan awal Maret 2011. Ketika itu BCA menyetor GWM tambahan sebesar Rp 6,3 triliun. Penurunan ini tidak lepas dari ekspansifnya BCA menyalurkan kredit konsumen berbunga rendah.
Tiga bank kakap setor Rp 7,35 triliun
JAKARTA. Penalti tambahan giro wajib minimum (GWM) bagi bank yang memiliki loan to deposit ratio (LDR) di bawah 78%, belum mampu memaksa bank meningkatkan intermediasi. Buktinya, tiga bank kelas kakap, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI)dan Bank Central Asia (BCA) masih belum mampu memenuhi aturan tersebut, walau mereka mencatatkan peningkatan LDR. Total GWM tambahan ketiga bank tersebut mencapai Rp 7,36 triliun. BNI menanggung dana Rp 1,85 triliun, sebab memiliki LDR 70,37%, beringsut tipis dibandingkan LDR 2010 sebesar 70,15%. BRI menyetor Rp 657,71 miliar. Akhir 2011 lalu LDR BRI naik dari 75,17% ke 76,2%. Sementara setoran GWM tambahan BCA Rp 4,85 triliun. Beban ini turun 23,01% dibandingkan awal Maret 2011. Ketika itu BCA menyetor GWM tambahan sebesar Rp 6,3 triliun. Penurunan ini tidak lepas dari ekspansifnya BCA menyalurkan kredit konsumen berbunga rendah.