KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemblokiran total nomor seluler yang belum registrasi semakin dekat. Mulai 1 Mei mendatang, nomor seluler yang belum mendaftar akan tidak bisa lagi menikmati seluruh layanan telekomunikasi, yakni voice call, SMS dan internet. Registrasi sedikit banyak membawa perubahan di industri telekomunikasi. Seharusnya operator tidak lagi berharap banyak dari bisnis penjualan kartu perdana. Kendati begitu, sepertinya penguasaan pasar seluler tidak berubah. Saat ini, 95% pasar dikuasai Telkomsel, Indosat Ooredo dan XL Axiata. Lalu dari sisi kinerja, siapa yang paling oke pasca aturan registrasi? Riset Narada Kapital untuk 18 April 2018 menyatakan return on equity (ROE) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) - induk Telkomsel pada akhir tahun 2018 bisa mencapai sebesar 20%. ROE menunjukkan tingkat profitabilitas emiten mengacu pada tingkat pengembalian laba terhadap modal. Angka ROE yang tinggi menjadi salah satu indikator saham tersebut layak dikoleksi oleh investor. Narada Kapital melihat, harga wajar saham Telkom pada akkhir tahun mendatang akan berada di level Rp 4.950 per saham. "Kami melihat Telkom di tahun 2018 ini Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS)bisa tumbuh 12% dari EPS tahun 2017 sebesar Rp 219 menjadi Rp 245 di akhir tahun 2018," tulis Kiswoyo Adi dari Narada Kapital dalam kajian itu.
Tiga besar penguasa industri telekomunikasi, siapa paling oke pasca registrasi?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemblokiran total nomor seluler yang belum registrasi semakin dekat. Mulai 1 Mei mendatang, nomor seluler yang belum mendaftar akan tidak bisa lagi menikmati seluruh layanan telekomunikasi, yakni voice call, SMS dan internet. Registrasi sedikit banyak membawa perubahan di industri telekomunikasi. Seharusnya operator tidak lagi berharap banyak dari bisnis penjualan kartu perdana. Kendati begitu, sepertinya penguasaan pasar seluler tidak berubah. Saat ini, 95% pasar dikuasai Telkomsel, Indosat Ooredo dan XL Axiata. Lalu dari sisi kinerja, siapa yang paling oke pasca aturan registrasi? Riset Narada Kapital untuk 18 April 2018 menyatakan return on equity (ROE) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) - induk Telkomsel pada akhir tahun 2018 bisa mencapai sebesar 20%. ROE menunjukkan tingkat profitabilitas emiten mengacu pada tingkat pengembalian laba terhadap modal. Angka ROE yang tinggi menjadi salah satu indikator saham tersebut layak dikoleksi oleh investor. Narada Kapital melihat, harga wajar saham Telkom pada akkhir tahun mendatang akan berada di level Rp 4.950 per saham. "Kami melihat Telkom di tahun 2018 ini Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share/EPS)bisa tumbuh 12% dari EPS tahun 2017 sebesar Rp 219 menjadi Rp 245 di akhir tahun 2018," tulis Kiswoyo Adi dari Narada Kapital dalam kajian itu.