JAKARTA. Dalam periode tiga bulan di awal tahun 2015, dana kelolaan perusahaan manajer investasi PT CIMB-Principal Asset Management alias CPAM bertambah hingga Rp 500 miliar. Padahal perusahaan menutup tahun lalu dengan asset under management (AUM) senilai Rp 3,8 triliun. Memang per kuartal pertama tahun ini, perusahaan membukukan dana kelolaan Rp 4,3 triliun, tumbuh 79,16% (yoy) ketimbang triwulan pertama tahun 2014 yang berkisar Rp 2,4 triliun. "Tahun ini sudah naik Rp 500 miliar, per Maret 2015 itu Rp 4,3 triliun," ujar Fajar Rachman Hidajat, Presiden Direktur CPAM kepada KONTAN, Rabu (22/4). Adapun hingga akhir tahun 2015, mereka berharap dapat menghimpun dana kelolaan sekitar Rp 5,2 triliun. Berarti, CPAM masih harus mengumpulkan AUM sebanyak Rp 900 miliar. Dengan kinerja triwulan pertama yang mencapai Rp 500 miliar, target akhir tahun tersebut bukan impian semata. Untuk mewujudkan harapan tersebut, CPAM berencana menjalin kerja sama dengan dua bank lagi sebagai agen penjual produk reksadana mereka. "Kami targetkan jadi lima agen bank akhir tahun nanti. Mungkin bisa terjadi di kuartal keempat," tuturnya. Saat ini, para investor dapat membeli produk CPAM di Bank CIMB Niaga, Commonwealth Bank, Standard Chartered Bank, dan PT Indo Premier Securities. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tiga bulan, dana kelolaan CPAM naik Rp 500 miliar
JAKARTA. Dalam periode tiga bulan di awal tahun 2015, dana kelolaan perusahaan manajer investasi PT CIMB-Principal Asset Management alias CPAM bertambah hingga Rp 500 miliar. Padahal perusahaan menutup tahun lalu dengan asset under management (AUM) senilai Rp 3,8 triliun. Memang per kuartal pertama tahun ini, perusahaan membukukan dana kelolaan Rp 4,3 triliun, tumbuh 79,16% (yoy) ketimbang triwulan pertama tahun 2014 yang berkisar Rp 2,4 triliun. "Tahun ini sudah naik Rp 500 miliar, per Maret 2015 itu Rp 4,3 triliun," ujar Fajar Rachman Hidajat, Presiden Direktur CPAM kepada KONTAN, Rabu (22/4). Adapun hingga akhir tahun 2015, mereka berharap dapat menghimpun dana kelolaan sekitar Rp 5,2 triliun. Berarti, CPAM masih harus mengumpulkan AUM sebanyak Rp 900 miliar. Dengan kinerja triwulan pertama yang mencapai Rp 500 miliar, target akhir tahun tersebut bukan impian semata. Untuk mewujudkan harapan tersebut, CPAM berencana menjalin kerja sama dengan dua bank lagi sebagai agen penjual produk reksadana mereka. "Kami targetkan jadi lima agen bank akhir tahun nanti. Mungkin bisa terjadi di kuartal keempat," tuturnya. Saat ini, para investor dapat membeli produk CPAM di Bank CIMB Niaga, Commonwealth Bank, Standard Chartered Bank, dan PT Indo Premier Securities. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News