Tiga BUMN Karya jadi kontraktor proyek Perumnas



JAKARTA. Perum Perumnas sebagai developer yang giat membangun hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) akan menggarap 3 proyek anyar tahun ini. Ketiga lokasi tersebut berada di Cengkareng, Kemayoran, dan Karawang. Dalam menggarap 3 proyek tersebut, Perum Perumnas mengajak 3 kontraktor BUMN Karya yang berbeda untuk masing-masing kawasan proyek. Untuk menggarap Rusunami di Cengkareng dipercayakan kepada PT Brantas Abipraya, Rusunami Kemayoran kepada Pt Hutama Karya, dan proyek Karawang kepada PTPP Tbk. Untuk hunian Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, akan berdiri 5 blok yang terdiri dari 20 tower dengan luas area 200 Hektare. Total investasi yang dikeluarkan untuk proyek ini sebesar Rp 300 miliar. "Kami membangun high rise karena kalau landed sudah mahal. Juga, ada misi rumah terjangkau," terang GM Sentraland Cengkareng Ronald H. Navratiansyah di Jakarta dalam Media Briefing Perumas, Jumat (19/5). Proyek Rusunami selanjutnya berada di kawasan sekitar JiExpo Kemayoran. Total unit yang ditawarkan berjumlah 284 unit untuk tower A4, dan 203 unit di antaranya sudah serah terima dan siap huni. Untuk tower A5 sendiri berjumlah 288 unit, dan dibangun bersamaan dengan proyek komersial dengan total 68 unit kios. Perseroan mengeluarkan investasi sebesar Rp 150 Milyar untuk membangun 2 tower tersebut. "Tower A4 dan A5 dijual dengan FLPP 259 juta rupiah sesuai skema PUPR," terang Ahmad Baihaqi Manager Cabang Kemayoran di Jakarta Jumat (19/5). Proyek lainnya berada di kawasan Karawang. Di atas lahan seluas 3 Hektare tersebut akan beridiri 4 tower, dengan 2 tower semi Rusunami dan 2 tower Apnami yang nantinya akan terintegrasi dengan proyek komersial seluas 1 Hektare. Untuk tahap pertama, perseroan mengeluarkan investasi sebesar Rp 200 miliar untuk membangun 2 tower semi rusunami sebagai tahap pertama pembangunan. "Kosepnya one stop living," terang Yohana di Jakarta Jumat (19/5). Direktur Pemasaran Perum Perumnas M. Nawir menyatakan proyek-proyek tersebut merupakan bagian dalam realisasi 30.000 unit rusunami di tahun ini. "Modal sekitar Rp 3 triliun dari ekuitas dan pinjaman," terang Nawir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan