Tiga BUMN Karya kantongi kontrak baru Rp 170,4T*



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengejar proyek baru untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Sepanjang periode Januari-September 2017, tiga perusahaan pelat merah telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 110,47 triliun. 

Ketiga perusahaan itu adalah PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Pencapaian tersebut mengalami peningkatan 40% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang hanya mencapai Rp 121,7 triliun.

Dengan begitu, selama sembilan bulan pertama, ketiganya telah berhasil merealisasikan 77,11% dari total target yang mereka patok tahun ini yakni Rp 143,25 triliun. Pencapaian tertinggi ditorehkan oleh WIKA, lalu disusul WSKT dan PTPP.


Hingga September 2017, WIKA berhasil membukukan kontrak baru Rp 34,07 triliun atau 78,77% dari target tahun ini Rp 43,25 triliun. Sementara berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada periode Januari-September 2016, WIKA hanya berhasil mengantongi kontak anyar sebesar Rp 40 triliun.

Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo dalam keterangan resminya, Jumat (6/10) mengatakan, pencapaian tersebut jauh lebih cepat di atas target perseroan karena didukung oleh kemampuan WIKA untuk memenangkan berbagai kontrak baru.

Kontribusi terbesar pencapaian kontrak baru secara berturut-turut datang dari sektor infrastruktur, gedung dan properti dengan pencapaian kontrak sebesar Rp 20,66 triliun disusul sektor energi dan pabrik industrial sebesar Rp 6,45 triliun. "Sementara itu, pencapaian kontrak dari sektor industri menyumbang Rp 3,65 triliun," kata Bintang

Kontrak baru yang didapat oleh WIKA di antaranya Revitalisasi Pabrik Gula Rendeng PTPN IX, Pembangunan Pengendali Banjir di Batang, penahan dinding Bendungan Jatigede dan Pembangunan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Sementara WSKT berhasil mengantongi kontrak baru Rp 44,5 triliun atau 74,16% dari total target perusahaan tahun ini yakni Rp 60 triliun. Sementara berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada periode Januari-Sepember 2016, pencapaian kontrak anyar perusahaan jauh lebih besar yakni Rp 59 triliun.

Sebagian besar perolehan kontrak anyar tersebut didapat dari proyek-proyek infrastruktur terutama yang berkaitan dengan jalan tol. "Jalan tol masih menyumbang porsi sekitar 70%-80%," kata Shastia, Sekretaris Perusahaan WSKT. Shastia masih optimistis Waskita Karya bisa mencapai target kontrak yang telah ditetapkan tahun ini yakni Rp 30 triliun.

Adapun PTPP berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp 31,9 triliun atau tumbuh sebesar 40,5% dibandingkan dengan yang dicapai pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 22,7 triliun. Pencapaian ini setara 79,5% dari total target perseroan itu tahun 2017 yakni Rp 40 triliun.

Kontribusi kontrak baru tersebut masing-masing berasal dari induk PTPP sebesar Rp 28,1 triliun dan anak perusahaan sebesar Rp 3,8 triliun. Dari sisi komposisi kepemilikan (project owner) perolehan kontrak baru sampai dengan akhir September 2017 didominasi oleh BUMN sebesar 60,8%, disusul oleh swasta 28,9% dan pemerintah 10,2%.

*) Terjadi kesalahan pada paragraf pertama dan keempat akibat kelalaian penulis. Sebelumnya tertulis: 

Perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengejar proyek baru untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Sepanjang periode Januari-September 2017, tiga perusahaan pelat merah telah berhasil mengantongi kontrak baru sebesar Rp 110,47 triliun. 

Ketiga perusahaan itu adalah PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Pencapaian tersebut mengalami peningkatan 40% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang hanya mencapai Rp 121,7 triliun.

Dengan begitu, selama sembilan bulan pertama, ketiganya telah berhasil merealisasikan 77,11% dari total target yang mereka patok tahun ini yakni Rp 143,25 triliun. Pencapaian tertinggi ditorehkan oleh WIKA, lalu disusul WSKT dan PTPP.

WIKA berhasil membukukan kontrak baru Rp 94,07 triliun atau 91,1% dari target tahun ini yakni Rp 103,25 trilliun. Sementara berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada periode Januari-September 2016, WIKA hanya berhasil mengantongi kontak anyar sebesar Rp 40 triliun. 

Yang benar adalah seperti yang ditulis di atas. Demikian ralat ini dibuat pada Senin (9/10/17). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini