JAKARTA. Pemerintah mengusulkan tiga kawasan untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di tahun ini. Tiga kawasan yang diusulkan jadi KEK itu adalah Tanjung Api-Api, Mandalika, dan Morotai. Tiga kawasan ini secepatnya akan diajukan ke Presiden. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, berdasarkan pembahasan yang dilakukan oleh Sidang Dewan Nasional KEK, dari empat usulan yang ada pemerintah akhirnya memutuskan tiga kawasan dijadikan KEK. Kawasan pertama, Tanjung Api-Api yang berlokasi di Sumatera Selatan dengan luas usulan 2.030 hektar. Rencana nilai investasinya mencapai Rp 12,302 triliun. Kedua, kawasan Mandalika yang berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Luas usulan lahan mencapai 1.250 hektar dengan rencana nilai investasi mencapai Rp 2,2 triliun. "Mandalika dikembangkan untuk KEK berbasis wisata," ujar Hatta dalam konferensi pers di Kantor Kemenko, Selasa (18/2). Ketiga, Morotai yang berlokasi di Maluku Utara. Luas usulannya mencapai 15.000 hektar dengan rencana nilai investasi mencapai Rp 6,8 triliun.
Tiga daerah diusulkan jadi kawasan ekonomi khusus
JAKARTA. Pemerintah mengusulkan tiga kawasan untuk dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di tahun ini. Tiga kawasan yang diusulkan jadi KEK itu adalah Tanjung Api-Api, Mandalika, dan Morotai. Tiga kawasan ini secepatnya akan diajukan ke Presiden. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, berdasarkan pembahasan yang dilakukan oleh Sidang Dewan Nasional KEK, dari empat usulan yang ada pemerintah akhirnya memutuskan tiga kawasan dijadikan KEK. Kawasan pertama, Tanjung Api-Api yang berlokasi di Sumatera Selatan dengan luas usulan 2.030 hektar. Rencana nilai investasinya mencapai Rp 12,302 triliun. Kedua, kawasan Mandalika yang berlokasi di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Luas usulan lahan mencapai 1.250 hektar dengan rencana nilai investasi mencapai Rp 2,2 triliun. "Mandalika dikembangkan untuk KEK berbasis wisata," ujar Hatta dalam konferensi pers di Kantor Kemenko, Selasa (18/2). Ketiga, Morotai yang berlokasi di Maluku Utara. Luas usulannya mencapai 15.000 hektar dengan rencana nilai investasi mencapai Rp 6,8 triliun.