Tiga emiten Grup Ciputra akan merger



JAKARTA. Tiga emiten Grup Ciputra berniat merger menjadi satu perusahaan. Langkah ini agar likuiditas saham meningkat, sehingga semakin menarik di mata investor.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Ciputra Surya Tbk (CTRS) dan PT Ciputra Property Tbk (CTRP) akan melebur menjadi satu emiten. Kelak, hasil peleburan itu menggunakan entitas CTRA.

Tulus Santoso, Direktur CTRA, mengatakan, tiga emiten Grup Ciputra sudah lama berencana merger, tapi terkendala aturan pajak merger. "Ini rencana lama atas saran investor dan konsultan yang melihat dengan struktur tiga emiten terlalu complicated," ungkap dia, Rabu (15/6).


Aturan pajak untuk penggabungan perusahaan (transfer aset) dikenakan pajak PPh final 5% dan BPHTB 5%. Pemerintah tengah mengkaji aturan perpajakan merger dan berencana menghapus PPh final. Grup Ciputra berharap, Peraturan Pemerintah (PP) terkait perpajakan merger tersebut segera terbit.

Setelah masalah pajak rampung, ketiga emiten Grup Ciputra akan tutup buku dan mempersiapkan proses merger, seperti menetapkan konsultan. "Paling hanya butuh enam bulan merger sudah selesai," ujar Tulus, kemarin.

Dia bilang, proses merger tidak akan rumit karena secara finansial ketiganya sudah terkonsolidasi. Nantinya, merger akan dilakukan dengan cara CTRA menerbitkan saham baru, kemudian ditukarkan dengan saham CTRS dan saham CTRP.

Harun Hajadi, Direktur Grup Ciputra, mengatakan, pemilik saham CTRA sebagai induk sebetulnya sudah otomatis memiliki saham CTRS dan CTRP, sehingga ketika merger kepemilikan tak akan berubah. Kendalanya, merger itu hanya pada saham publik CTRP dan CTRS.

Dalam proses merger ini, konsultan penilai akan melakukan proses penilaian harga ketiga saham. "Kalau saat ini diskon CTRS dan CTRP 70% sedangkan CTRA 40%. Nanti di situ prosesnya bagaimana cara menyamakan ketiganya agar bisa ditukar dengan saham baru yang akan diterbitkan CTRA," tutur Harun.

Jika aturan pajak rampung, Harun optimistis tahun depan Grup Ciputra resmi melebur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie