Tiga Emiten Masuk Masa Book Building, Mana Yang Menarik?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak tiga emiten bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia. Saat ini ketiganya telah memulai masa book building.

Ketiga calon emiten tersebut adalah PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE), dan PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS).

CUAN menawarkan sebanyak-banyaknya 1,69 mililar saham, dengan nilai nominal Rp 200 per saham. Angka tersebut mewakili 15,03% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Rentang harga penawaran sebesar Rp 200 per saham–Rp 220 per saham.


SAGE menawarkan sebanyak-banyaknya 1,61 miliar saham, dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham. Angka tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 20,04% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Rentang harga penawaran sebesar Rp 100 per saham–Rp 125 per saham.

NSSS menawarkan sebanyak-banyaknya 3,56 miliar saham, dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham. Angka tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Rentang harga penawaran sebesar Rp 122 per saham–Rp 190 per saham.

Baca Juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Rencana Listing Pekan Ini, Simak Kata Analis

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo mengatakan, dari ketiga emiten tersebut penawaran CUAN yang paling menarik. Karena nilai rasio PER dan PBV yang relatif murah dibandingkan rata-rata industri sejenis. Sebagai pengingat, CUAN merupakan perusahaan yang bergerak di sektor energi dengan usaha tambang batu bara dan emas.

"Di samping itu prospek bisnisnya masih cerah dan kondisi perusahaan yang masih mencetak kinerja positif," kata Praska kepada Kontan.co.id, Minggu (19/2).

Sementara untuk SAGE dan NSSS, Praska menilai untuk jangka pendek keduanya kurang menarik. Sebabnya, kedua emiten tersebut bergerak pada sektor yang sedang diliputi sentimen negatif. Adapun SAGE merupakan perusahaan properti dan NSSS merupakan perusahaan hulu perkebunan kelapa sawit.

"Untuk jangka pendek hingga menengah, sektor CPO dan properti masih ada tantangan tekanan harga karena efek kebijakan moneter ketat di tengah tingginya inflasi yang berpeluang memicu perlambatan ekonomi," terangnya.

Baca Juga: IPO, Saptausaha Gemilangindah (SAGE) Pasang Harga Rp 100-Rp 125 Per Saham

Analis Pilarmas Investindo Desy Israhyanti juga menilai dari ketiga emiten tersebut, CUAN yang paling menarik. Walaupun memang, valuasinya dengan pendekatan pasar masih agak lebih mahal jika dibandingkan dengan industri.

"PE-nya berada di rentang 6,45 kali–7,10 kali dengan harga yang ditawarkan," kata Desy. Sebagai pembanding, PER dan PBV sektor energi, masing-masing sebesar 5,76 kali dan 2,2 kali.

Secara industri, Desy berpandangan CUAN sebetulnya juga dibayangi perlambatan ekonomi global tahun ini yang dapat mempengaruhi permintaan. Selain itu harga batu bara juga dalam tren penurunan, tetapi ia melihat bahwa ketidakpastian yang masih tinggi dan dominasi penggunaan batu bara sebagai tenaga pembangkit listrik secara jangka pendek masih prospektif.

"Lalu melihat ketidakpastian yang masih tinggi sehingga permintaan dari ekspor juga masih terbuka, serta dari produk juga kualitas tinggi dengan kalori di atas 6.000 sehingga kebutuhannya cukup besar," pungkas Desy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati