ROMA. Rangkaian gempa bumi kuat mengguncang Italia Tengah, Rabu (26/10) membuat banyak penduduk khawatir bencana Agustus lalu dapat berulang kembali. Meski sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, dan beberapa warga dikabarkan terluka. Tiga gempa bumi terjadi, masing-masing berselang waktu dua jam menyebabkan beberapa bangunan tua hancur, termasuk sejumlah gereja bersejarah yang saat itu kosong. Gempa pertama berkekuatan 5,4 SR, gempa kedua 6,1 SR, dan terakhir 4,9 SR, ungkap Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Lima jam setelah gempa pertama, kepala departemen Perlindungan Warga Fabrizio Curcio mengatakan "puluhan" orang dilaporkan terluka, dan hanya empat orang luka serius, tetapi tak sampai mengancam nyawa. "Laporannya tak separah yang dibayangkan," katanya. Pengamatan sementara, kerusakan tak separah gempa yang mengguncang Marche, Lazio, dan Umbria pada 24 Agustus. Insiden sebelumnya telah menghancurkan bangunan beberapa kota serta menewaskan 300 orang. Rekaman video amatir yang disiarkan televisi menampilkan asap debu memenuhi sejumlah kota akibat beberapa bangunan runtuh, di antaranya Camerino, Marche. Saat itu, menara lonceng juga roboh. Batu-batu besar seukuran mobil tampak menggelinding di jalanan arah utara-selatan di Lembah Nera River. Jalanan itu merupakan akses bagi penduduk di pegunungan.