JAKARTA. Kalangan pengusaha menyebutkan sejumlah hambatan dalam berbisnis yang menyebabkan mereka terpaksa melakukan PHK dan berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menguraikan tiga masalah pokok yang menghambat para pengusaha dalam berbisnis. Pertama, jeleknya infrastruktur di Indonesia seperti jalan, pelabuhan dan minimnya pasokan listrik. Kedua, kebijakan ekonomi yang tidak kondusif bagi penanaman modal, khususnya penanaman modal baru. Ketiga, maraknya korupsi dan birokrasi yang berbelit-belit. Sofjan mengingatkan pemerintah agar secepatnya mengentaskan masalah ini. Sebab, bila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka peningkatan jumlah pengangguran tidak dapat dihindarkan. "Di tengah kondisi krisis seperti saat ini, pemerintah harus serius dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif," katanya dalam Diskusi Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Lapangan Kerja di Indonesia yang diselenggarakan oleh ILO, Selasa (16/12).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tiga Hambatan Bisnis yang Memacu PHK
JAKARTA. Kalangan pengusaha menyebutkan sejumlah hambatan dalam berbisnis yang menyebabkan mereka terpaksa melakukan PHK dan berdampak pada peningkatan jumlah pengangguran. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menguraikan tiga masalah pokok yang menghambat para pengusaha dalam berbisnis. Pertama, jeleknya infrastruktur di Indonesia seperti jalan, pelabuhan dan minimnya pasokan listrik. Kedua, kebijakan ekonomi yang tidak kondusif bagi penanaman modal, khususnya penanaman modal baru. Ketiga, maraknya korupsi dan birokrasi yang berbelit-belit. Sofjan mengingatkan pemerintah agar secepatnya mengentaskan masalah ini. Sebab, bila hal ini dibiarkan berlarut-larut maka peningkatan jumlah pengangguran tidak dapat dihindarkan. "Di tengah kondisi krisis seperti saat ini, pemerintah harus serius dalam menciptakan iklim bisnis yang kondusif," katanya dalam Diskusi Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Lapangan Kerja di Indonesia yang diselenggarakan oleh ILO, Selasa (16/12).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
