JAKARTA. Jika hingga akhir tahun 2014 ini PT Bukit Uluwatu Tbk merugi, bisa jadi tahun 2014 adalah tahun petaka bagi perusahaan ini. Tiga laporan keuangan Bukit Uluwatu yang sudah dipublikasikan, yakni periode triwulan I, semester I, dan laporan keuangan hingga September 2014, kompak menorehkan rapor merah. Pada laporan keuangan triwulan I–2014, Bukit Uluwatu merugi Rp 11,74 miliar. Lantas pada periode keuangan semester I–2014 dan periode keuangan sembilan bulan tahun ini, nilai kerugian yang ditorehkan adalah Rp 11,92 miliar dan Rp 8,27 miliar. Direktur Utama Bukit Uluwatu Hendry Utomo menjelaskan, musabab rugi adalah peningkatan beban umum dan administrasi seperti biaya gaji, professional fee, dan biaya perawatan. "Termasuk biaya penjualan seperti iklan, promosi material, dan biaya operasional lain," bebernya pada KONTAN Kamis (13/11) lalu.
Tiga ikhtiar Bukit Uluwatu agar rapor biru
JAKARTA. Jika hingga akhir tahun 2014 ini PT Bukit Uluwatu Tbk merugi, bisa jadi tahun 2014 adalah tahun petaka bagi perusahaan ini. Tiga laporan keuangan Bukit Uluwatu yang sudah dipublikasikan, yakni periode triwulan I, semester I, dan laporan keuangan hingga September 2014, kompak menorehkan rapor merah. Pada laporan keuangan triwulan I–2014, Bukit Uluwatu merugi Rp 11,74 miliar. Lantas pada periode keuangan semester I–2014 dan periode keuangan sembilan bulan tahun ini, nilai kerugian yang ditorehkan adalah Rp 11,92 miliar dan Rp 8,27 miliar. Direktur Utama Bukit Uluwatu Hendry Utomo menjelaskan, musabab rugi adalah peningkatan beban umum dan administrasi seperti biaya gaji, professional fee, dan biaya perawatan. "Termasuk biaya penjualan seperti iklan, promosi material, dan biaya operasional lain," bebernya pada KONTAN Kamis (13/11) lalu.