Tiga indeks acuan lampaui kinerja IHSG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berat untuk bangkit. Diterpa sentimen global dari Amerika Serikat, membuat indeks terkulai lemah. Pada perdagangan Rabu (14/3), indeks kembali ditutup melemah. Alhasil IHSG hanya tumbuh tipis 0,42% sejak awal tahun. Namun sejumlah indeks acuan justru berhasil mencetak pertumbuhan. 

Dalam penelusuran KONTAN, ada tiga indeks acuan dengan pertumbuhan terbesar diantara indeks acuan lainnya. Diantaranya indeks Pefindo25 yang naik 8,81%, indeks IDX SMC Composite dengan penguatan 5,98% dan indeks IDM SMC Liquid yang naik 4,83%.

Ada 25 emiten yang masuk dalam daftar Pefindo25. Diantaranya ACES, ACST, APIC, ARNA, ASMI, ASSA, BCIP, BISI, BOLT, dan CSAP. Selain itu, DSFI, KBLI, KREN, LINK, LPPF, MIKA, NRCA, POOL, ROTI, dan SAME. Kemudian, SHIP, SIDO, SMSM, TOTL, dan WEHA. Acuan ini berlaku sejak 1 Februari 2018 hingga 31 Juli 2018.


Memang apabila diukur secara year to date (ytd), indeks acuan Pefindo25 ini cukup gemilang. Hanya saja sebagai catatan, pada tahun lalu, kinerja indeks Pefindo25 justru di bawah IHSG. Saat IHSG mencetak pertumbuhan hampir 20%, indeks Pefindo25 justru minus 10,8%.

Sementara, indeks saham IDX SCM Composite tercatat naik 5,98%. Dalam daftar yang berlaku sejak 1 Februari 2018 hingga Juli 2018 ini, terdapat 321 saham pilihan. Pada awal Februari lalu, IDX SCM Composite kembali mengocok portofolionya dengan mengeluarkan sembilan emiten. Diantaranya ALTO, BDMN, BGTG, CPIN, DART, ISSP, MLPT, MYOR, dan PGAS.

Seiring dengan itu, ada 17 emiten pendatang baru yang masuk dalam indeks IDX SCM Composite. Diantaranya ADMG, BBNP, CAMP, CMPP, DWGL, ECII, ENRG, IPCM, JMAS, LTLS, OMRE, PBID, PCAR, PNSE, PORT, SIPD dan SKBM.

Sedangkan pada IDX SMC Likuid terdapat 44 emiten yang berlaku sejak Februari 2018 hingga Juli 2018. Indeks ini diperbarui setelah mengeluarkan 10 emiten. Kemudian memasukan empat emiten, diantaranya BRPT, DOID, SILO, dan SRIL.

Dua indeks yang merangkul small-mid caps (SMC) tersebut punya beberapa kriteria untuk masuk dalam daftar. Yakni emiten dengan kapitalisasi pasar antara Rp 1 triliun hingga Rp 50 triliun. Selain itu, untuk SMC Likuid berdasarkan likuiditas, nilai transaksi, free float, dan harga jual saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini