Tiga Jamkrida siap bermain tahun depan



JAKARTA. Bisnis penjaminan kian diminati pemerintah daerah (pemda). Buktinya, mereka ramai-ramai mendirikan perusahaan jaminan kredit daerah (Jamkrida).

Tahun depan, akan ada tiga perusahaan umum Jamkrida yang resmi beroperasi, yaitu Jamkrida Jawa Barat (Jabar), Jamkrida Sumatra Selatan (Sumsel), dan Jamkrida Kalimantan Timur (Kaltim).

HM Syahrul Davi, Direktur Utama Jamkrida Jabar mengatakan, usaha kecil menengah mikro (UMKM) menyumbang hampir 60% pendapatan pemda Jabar. Nanti, Jamkrida Jabar ditujukan dapat memberikan agunan bagi para pengusaha UMKM Jabar hingga 70%. Jamkrida Jabar yang akan beroperasi awal tahun depan mendapat modal pertama Rp 75 miliar dari pemda Jabar. "Kami targetkan penjaminan bisa mencapai Rp 350 miliar," kata Davi akhir pekan lalu.


Untuk mengejar target penjaminan, Jamkrida Jabar akan menjamin kredit usaha produktif termasuk kredit UMKM serta kredit konsumsi dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank Jawa Barat Banten (Bank BJB). Jamkrida Jabar juga akan melayani produk surety bond dalam bentuk jaminan atas barang dan jasa.

Sedangkan Jamkrida Sumsel bakal mulai beroperasi pada Februari atau Maret tahun depan. "Setiap daerah harus memiliki perusahaan penjaminan sendiri karena memiliki pengusaha UMKM yang harus dijaga Pemda setempat," kata Dian Askin Hatta, Direktur Utama Jamkrida Sumsel.Tak hanya mengakomodasi penjaminan kredit produktif, Jamkrida Sumsel nantinya juga akan menjamin kredit non-produktif seperti kredit pemilikan rumah (KPR).

Sebagai permulaan, Jamkrida Sumsel akan mengandeng BPD Sumsel, sebelum berekspansi menjamin kredit usaha rakyat (KUR) bank nasional. Tahun depan, Jamkrida Sumsel menargetkan nilai penjaminan sebesar Rp 250 miliar. "Karena saat ini modal yang diberikan Pemda Sumsel baru sebesar Rp 25 miliar," kata Dian.

Jamkrida Sumsel akan meningkatkan kapasitas penjaminan, setelah mendapat tambahan modal hingga menjadi Rp 50 miliar pada Oktober 2013 mendatang. "Kami juga membidik lembaga keuangan mikro (LKM) serta koperasi di Sumsel," kata Dian. Dia bilang, saat ini ada sekitar 2.000 usaha simpan pinjam yang aktif.

Terakhir, Jamkrida Kaltim yang dipastikan juga akan masuk ke bisnis penjaminan. Mulabasa Hutabarat, Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam LK) telah memberikan lampu hijau pada tiga Jamkrida untuk beroperasi tahun depan. "Mereka tinggal melengkapi syarat administrasi. Izin sudah pasti diberikan," kata Mulabasa.

Tahun ini, Badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan (Bapepam LK) mencatat ada sembilan pengajuan izin pendirian perusahaan penjaminan tingkat daerah. Sebanyak empat perusahaan penjaminan dalam proses izin. Sedangkan lima perusahaan lainnya masih dalam pengajuan syarat administrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia