Tiga kapal baru bakal mengungkit kinerja SHIP



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal ketiga tahun ini, PT Sillo Maritime Perdana Tbk menanti kedatangan kapal floating storage and offloading (FSO) berkapasitas 865.000 barel. Kapal baru tersebut bakal menggenapi total kepemilikan kapal mereka menjadi 15 unit.

Sillo Maritime tak sembarang belanja kapal. "Penambahan tersebut dilakukan karena kami selalu berupaya menjajaki peluang ekspansi dan pengembangan usaha," ujar Herjati, Direktur Utama PT Sillo Maritime Perdana Tbk saat dihubungi KONTAN, Minggu (12/8).

Kapal FSO menjadi aset kedua yang Sillo Maritime beli pada tahun ini. Sebelumnya pada kuartal II 2018, perusahaan yang tercatat dengan kode saham SHIP di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut sudah membeli kapal tanker liquefied petroleum gas (LPG) berkapasitas 3.443 meter kubik (m3).


Sillo Maritime memesan kapal FSO dari Monako, sedangkan kapal tanker berasal dari Yunani. Adapun total nilai belanja keduanya mencapai US$ 60 juta.

Belanja kapal baru juga terjadi pada tahun lalu. Sillo Maritime membeli kapal CST SHIP 111. Namun kapal tersebut baru memberikan kontribusi pendapatan per kuartal kedua tahun ini.

Manajemen Sillo Maritime mengharapkan tambahan tiga kapal baru tersebut mampu menyumbang pendapatan sebesar US$ 10 juta. Target kontribusi pendapatan itu setara dengan 15,38% terhadap total target pendapatan tahun ini yakni US$ 65 juta.

Sebagai perbandingan, tahun 2017 Sillo Maritime membukukan pendapatan US$ 46,31 juta atau tumbuh lebih dari 2,5 kali lipat ketimbang tahun sebelumnya. Sementara laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih, tahun lalu naik hampir dua kali lipat menjadi US$ 8,30 juta.

Pertumbuhan pendapatan dobel Sillo Maritime berlanjut hingga semester I 2018. "Dari kinerja ini dan langkah pengembangan usaha, kami optimis target tahun 2018 bisa tercapai," Herjati.

Namun perlu dicatat, bottom line Sillo Maritime selama semester I 2018 hanya tumbuh tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan sejumlah beban tampaknya menggerus pendapatan. Ambil contoh, beban pokok pendapatan yang meningkat 41,84% year-on-year (yoy) menjadi US$ 15,39 juta.

Pada Juni lalu, Sillo Maritime baru saja mengantongi dana segar dari aksi penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atawa private placement. Mengintip keterbukaan informasi BEI 21 Juni 2018, mereka telah menerbitkan 219,79 juta saham baru dengan harga pelaksanaan senilai Rp 795 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie