KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Setelah enam bulan berjalan, Digital Economy Working Group (DEWG) akhirnya bisa membuat kesepatakan terkait penyelesaian persoalan ekonomi digital di negara-negara G20. Dalam pertemuan para menteri ekonomi digital atau Digital Economy Ministers Meeting (DEMM), disepakati sebuah dokumen kesepakatan. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate memaparkan dokumen tersebut bernama
Digital Economy Ministers Meeting G20 Chairs Summary.
“Dokumen tersebut terbagi dua bagian,” katanya saat konferensi press Digital Economy Ministers Meeting, Kamis (1/9). Pembahasan yang pertama adalah terkait kesepakatan substantif yang tercapai di bidang ekonomi digital di tiga isu priortas. Yakni konektivitas dan pemulihan pasca Covid-19, keamanan dan literasi digital serta pertukaran data
(cross border). Pembahasan kedua berupa rangkuman atas pembahasan delegasi dalam menyikapi tantangan global.
Baca Juga: Inilah Poin-Poin Pertemuan Menkominfo Johnny G Plate dengan 12 Negara G20 Sedangkan konsensus yang sudah mendapat kesepakatan di antara negara-negara G20 kata Johny adalah meliputi. Pertama, konektivitas dan pemulihan pasca Covid-19 harus terpusat kepada publik atau
people center. Selain itu juga menyekapai pentingnya keamanan digital sebagai kunci keberlanjutan bisnis. Pertemuan tersebut juga menyambut baik adanya inovasi seperti inovasi digital atau G20 Digital Innovation Network, G20 Digital Tranformation Expo dan Initiatives Small City and Small Island dengan International Telecommunication Union (ITU). Kedua, untuk isu kecakapan digital dan literasi digital, DEMM berhasi menyusun petunjuk teknis
(tool kits) tentang kecakapan digital dan literasi digital. Harapannya petunjuk tersebut bisa menjadi pedoman kebijakan pembuatan kecakapan digital dan literasi digital di negara-negara G20. Ini sekaligus bisa mengurangi kesenjangan kecakapan dan literasi digital antar negara. Untuk isu ketiga, Forum DEMM mengapresiasi usulan Indonesia untuk topik
data flow with trust dan
cross border data flow. Antara lain hal tersebut harus dibarengi dengan keadilan, transparansi dan keabsahan. DEMM juga mengapresi Presidensi G20 yang melakukan workshop yang melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai negara dalam membahas pentingnya tata kelola data. Pertemuan tersebut juga membahas dinamika dunia terutama konlik di Ukraina. Indonesia sendiri memahami kondisi tersebut, namun untuk menyelesaikan persoalan, maka pembahasan hanya difokuskan pada isu ekonomi saja.
Menteri Johnny menyatakan kesepakatan tersebut bakal menjadi bahan bagi Presiden Joko Widodo untuk dibawa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung November nanti. Adapun pertemuan DEMM sendiri dihadiri oleh 9 menteri dan wakil menteri ekonomi digital dari negara-negara G20, 10 pegajat tinggi anggota G20, lantas 5 menteri dan wakil menteri ekonomi digital dari negara non anggota serta perwakilan dari organisasi internasional. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon