Tiga kota ini didapuk jadi smart city terbaik



JAKARTA. Citiasia Center for Smart Nation (CCSN) menobatkan Surabaya, Bandung dan Yogyakarta sebagai smart city terbaik di Indonesia. Predikat ini diperoleh berdasarkan hasil pengukuran indeks kematangan Smart City atau Smart Region Maturity Index (SRMI) kepada daerah-daerah terbaik dalam penerapan konsep pembangunan daerah pintar.

Ketiga kota tersebut mengungguli 90 kota lainnya dalam nilai SRMI tahun 2016.  CCSN juga melakukan pengukuran terhadap 415 Kabupaten dan 34 Provinsi di Indonesia. Hasil dari pengukuran tersebut diumumkan dalam kegiatan Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2016 yang diselenggarakan hari Selasa, 29 November 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta. 

Ini merupakan metode yang diukur berdasarkan data terpublikasi dari berbagai sumber, seperti data kementerian/lembaga, statistik wilayah seluruh Indonesia, dan web resmi pemerintah daerah beserta analisis 72 media cetak nasional dan lokal serta 100 media online.


SRMI merupakan indeks komposit dari Smart Readiness Index dan Smart Region Index yang parameternya diambil dari kerangka kerja smart nation yang dikembangkan oleh Citiasia. Ini memanfaatkan metode big data analytic yang dikembangkan oleh Citiasia,Inc. yang disebut Big CAT (Citiasia Tools for Big Data Analytic). 

Smart city dibangun untuk mencapai kehidupan masyarakat yang lebih aman, lebih mudah, lebih sehat, dan lebih makmur dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi yang diarahkan untuk perbaikan kinerja, mengurangi biaya (efisiensi) dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

CEO Citiasia Farid Subkhan, menjelaskan, semakin banyak daerah-daerah yang menjadi daerah pintar yang pada akhirnya akan menjadikan Indonesia sebagai bangsa pintar. “Kalau seluruh daerah di Indonesia sudah menjadi daerah pintar, maka Indonesia akan menjadi bangsa pintar (smart nation)," ujar Farid.

Untuk tingkat provinsi, provinsi-provinsi di Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah masih menjadi provinsi terbaik dalam indeks SRMI provinsi. Sedangkan untuk tingkat kabupaten, peringkat terbaik diterima oleh Kabupaten Bogor, Bandung, dan Malang.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya yang hadir dalam acara ini juga memberikan orasi mengenai "Go Digital". Indonesia didorong untuk menjadi negara yang ramah IT dengan perilaku wisatawan telah bergeser dari konvensional ke cara modern di semua aspek kehidupan mereka.

Teknologi digital akan lebih personal, lebih profesional, dan lebih global. Untuk respon cerdas perkembangan ini, Indonesia sedang mempersiapkan tempat pasar yang disebut ITX (Indonesia Travel Exchange) untuk melayani perkembangan cepat industri perjalanan.

Wisatawan atau pelanggan dapat mengambil LBP (Look, Book, dan Pay) melalui sistem IT yang menawarkan harga yang lebih rendah, dan kita dapat menghitung tingkat konversi.

Indonesia juga telah menerapkan pendekatan pemasaran digital dengan memberikan informasi melalui "tourism big data" pemasaran melalu sosial media, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini