KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit mencapai 10%-12% year on year (YoY) di tahun 2018. Proyeksi tersebut lebih tinggi ketimbang perkiraan pertumbuhan kredit tahun ini yang hanya 8% YoY. Untuk mencapai target tersebut, BI telah menyiapkan tiga kebijakan makroprudensial. Pertama, memperluas pelonggaran Giro Wajib Minimum Averaging (GWMA) untuk perbankan syariah dan memperluas cakupan mata uang ke valuta asing (valas) serta menyesuaikan rasio dan memperpanjang masa pemenuhan GWM rata-rata. "Penyempurnaan ini akan kami tempuh secara bertahap dan terukur" kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta Convention Center, Selasa (28/11) malam.
Tiga langkah BI supaya pertumbuhan kredit 12%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit mencapai 10%-12% year on year (YoY) di tahun 2018. Proyeksi tersebut lebih tinggi ketimbang perkiraan pertumbuhan kredit tahun ini yang hanya 8% YoY. Untuk mencapai target tersebut, BI telah menyiapkan tiga kebijakan makroprudensial. Pertama, memperluas pelonggaran Giro Wajib Minimum Averaging (GWMA) untuk perbankan syariah dan memperluas cakupan mata uang ke valuta asing (valas) serta menyesuaikan rasio dan memperpanjang masa pemenuhan GWM rata-rata. "Penyempurnaan ini akan kami tempuh secara bertahap dan terukur" kata Gubernur BI Agus Martowardojo dalam acara Pertemuan Tahunan BI di Jakarta Convention Center, Selasa (28/11) malam.