Tiga merek mobil bekas ini paling diburu di situs online selama masa pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bicara soal industri yang terpukul saat pandemi Covid-19, sektor otomotif menjadi salah satunya. Adapun segmen yang juga ikut terimbas adalah penjualan mobil bekas. Data OLX menyebut, di awal pandemi permintaan mobil bekas turun sampai 40%.

Ichmeralda Rachman, Direktur Marketing OLX, mengatakan, meski secara keseluruhan permintaan mobil bekas turun tapi segmen mobil keluarga tetap favorit. Konsumen konsisten mencari MPV terutama keluaran Jepang.

"Tidak berubah dari sebelum pandemi, MPV Jepang masih menjadi nomor satu, Toyota Avanza dan Innova, Daihatsu Xenia masih menjadi mobil yang paling dicari konsumen," katanya kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2020).


Baca Juga: Harga mobil bekas lebih murah, permintaan kreditnya pun mulai melaju

Meski demikian, Melda penggilannya mengatakan, di awal pandemi yakni dari Maret-Mei, jika dibagi ke dalam kelas, maka kelas Low MPV mengalami penurunan lebih tajam ketimbang MPV di atasnya.

"Jadi penurunannya (Low MPV) dua kali daripada mobil kelas atas seperti contohnya Toyota Alphard, permintaannya turun tapi cuma setengah," katanya. "Hipotesa kami memang (pandemi) terdampak semua orang, tapi untuk kalangan tentu impaknya lebih besar, dan (apalagi) sekarang orang lebih memikirkan yang terpenting ialah kebutuhan primer," ucap Melda.

Baca Juga: Mobil bekas mulai Rp 120 juta, dapat Honda Freed generasi pertama

Sama seperti di segmen mobil baru, Melda menyebut permintaan mobil bekas jenis MPV lebih banyak diminati dari pada jenis mobil lain karena dilandasi budaya orang Indonesia yang suka berkumpul dengan keluarga.

"Indonesia harus bangga karena kita masyarakat yang sangat kekeluargaan dan sangat komunal, memang suka kumpul dan sudah mendarah daging, dan ini juga terjadi hingga pemilihan jenis mobil," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Mobil Bekas Paling Dicari di Situs Online Masa Pandemi" Penulis : Gilang Satria Editor : Azwar Ferdian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie