JAKARTA. Tiga negara yang terhubung langsung oleh Laut Arafuru dan Laut Timor, yakni Indonesia, Timor Leste dan Australia sepakat menyatakan komitmen bersama untuk mengelola wilayah laut Arafuru and Timor Seas (ATS) secara lestari dan berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui Program Aksi Strategis atau The Strategic Action Programme yang terdiri dari serangkaian usulan kerja sama dan pengaturan kelembagaan yang meliputi isu-isu Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, pencemaran laut, hingga dampak perubahan iklim. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo mengatakan, pemerintah Indonesia sangat mendukung upaya regional ini. Dalam pelaksanaannya, ketiga Negara akan mengintegrasikan nilai-nilai ilmiah dan lingkungan ke dalam proses pengambilan keputusan dan mempromosikan pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir yang berkelanjutan di wilayah ini. Selain itu, juga menghormati konvensi dan perjanjian internasional yang mempertimbangkan pola perikanan yang bertanggung jawab. "Hal tersebut untuk mengantisipasi kecenderungan degradasi pada habitat laut dan kualitas lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Kode Etik Internasional untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab." kata Sharif dalam siaran persnya, Kamis (15/5). Indonesia memberi perhatian khusus terhadap Laut Arafura dan Laut Timor,sebagai salah satu wilayah penangkapan ikan yang sangat produktif dan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kesejahteraan masyarakat.
Tiga negara setuju lestarikan wilayah laut Arafura
JAKARTA. Tiga negara yang terhubung langsung oleh Laut Arafuru dan Laut Timor, yakni Indonesia, Timor Leste dan Australia sepakat menyatakan komitmen bersama untuk mengelola wilayah laut Arafuru and Timor Seas (ATS) secara lestari dan berkelanjutan. Komitmen ini diwujudkan melalui Program Aksi Strategis atau The Strategic Action Programme yang terdiri dari serangkaian usulan kerja sama dan pengaturan kelembagaan yang meliputi isu-isu Illegal Unreported and Unregulated (IUU) Fishing, pencemaran laut, hingga dampak perubahan iklim. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo mengatakan, pemerintah Indonesia sangat mendukung upaya regional ini. Dalam pelaksanaannya, ketiga Negara akan mengintegrasikan nilai-nilai ilmiah dan lingkungan ke dalam proses pengambilan keputusan dan mempromosikan pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir yang berkelanjutan di wilayah ini. Selain itu, juga menghormati konvensi dan perjanjian internasional yang mempertimbangkan pola perikanan yang bertanggung jawab. "Hal tersebut untuk mengantisipasi kecenderungan degradasi pada habitat laut dan kualitas lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Kode Etik Internasional untuk Perikanan yang Bertanggung Jawab." kata Sharif dalam siaran persnya, Kamis (15/5). Indonesia memberi perhatian khusus terhadap Laut Arafura dan Laut Timor,sebagai salah satu wilayah penangkapan ikan yang sangat produktif dan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kesejahteraan masyarakat.