JAKARTA. Ada perkembangan terbaru dari penjualan pabrik pupuk yang bermarkas di Aceh, yakni PT ASEAN Aceh Fertilizer (AAF). Menurut kabar yang berhembus kencang, adanya beberapa pihak baru yang akan bergabung dalam konsorsium asal China dan PT Bumi Persada, yang memenangi tender AAF pada dua tahun lalu. Pabrik pupuk AAF sebetulnya sudah berhenti beroperasi sejak tahun 2003 lantaran tidak mendapat pasokan gas dari ExxonMobil. Toh, masih banyak yang berminat memilikinya. Menurut sumber KONTAN, setidaknya ada tiga perusahaan yang kepincut untuk ikut memiliki pabrik AAF. "Ada dari Jepang, Eropa, dan Afrika," bisik si sumber. Sumber KONTAN menambakan, keinginan tiga perusahaan tersebut bergabung sudah muncul dua tahun lalu karena mereka yakin prospek AAF bagus dan konsorsium pun kekurangan modal.
Tiga Negara Tertarik Miliki AAF
JAKARTA. Ada perkembangan terbaru dari penjualan pabrik pupuk yang bermarkas di Aceh, yakni PT ASEAN Aceh Fertilizer (AAF). Menurut kabar yang berhembus kencang, adanya beberapa pihak baru yang akan bergabung dalam konsorsium asal China dan PT Bumi Persada, yang memenangi tender AAF pada dua tahun lalu. Pabrik pupuk AAF sebetulnya sudah berhenti beroperasi sejak tahun 2003 lantaran tidak mendapat pasokan gas dari ExxonMobil. Toh, masih banyak yang berminat memilikinya. Menurut sumber KONTAN, setidaknya ada tiga perusahaan yang kepincut untuk ikut memiliki pabrik AAF. "Ada dari Jepang, Eropa, dan Afrika," bisik si sumber. Sumber KONTAN menambakan, keinginan tiga perusahaan tersebut bergabung sudah muncul dua tahun lalu karena mereka yakin prospek AAF bagus dan konsorsium pun kekurangan modal.