Tiga orang meninggal akibat gempa berkekuatan 6,4 di Filipina



KONTAN.CO.ID - MANILA. Setidaknya tiga orang meninggal dan belasan lainnya cedera ketika gempa berkekuatan 6,4 melanda Filipina selatan Rabu malam. Gempa bumi melumpuhkan jaringan listrik dan komunikasi, serta meretakkan bangunan-bangunan di Mindanao tengah.

Mark Timbal, jurubicara badan bencana nasional mengatakan, dua orang meninggal dan 18 lainnya cedera dalam tanah longsor di kota Magsaysay di provinsi Davao del Sur.

Reuel Limbungan, walikota kota Tulunan di provinsi Cotabato Utara mengatakan, seorang anak perempuan berusia tujuh tahun meninggal ketika sebuah tembok di rumahnya runtuh.


Badan bencana mengatakan 27 orang terluka dan 15 bangunan rusak, termasuk pusat perbelanjaan, sekolah dan balai kota. Gempa bumi juga mengguncang Kota Davao, salah satu terpadat di Filipina.

Baca Juga: Ada dua mata uang Asia lain yang melemah selain yen Jepang, siapa saja?

United States Geological Survey mengungkapkan, pusat gempa terletak terjadi pada 69 km (43 mil) utara-barat laut kota General Santos, Mindanao pukul 7.37 malam waktu setempat. Pusat gempa ini berada sekitar 80 km barat daya dari pusat kota Davao.

"Kami merasakan sentakan yang sangat kuat dan listrik mati. Saya melihat orang-orang bergegas. Kami panik, menuju pintu keluar," kata Naru Guarda Cabaddu, seorang konsultan hotel yang mengunjungi Kota Kidapawan antara pusat gempa dan Davao.

Filipina berada di Cincin Api Pasifik yang aktif secara geologis dan sering mengalami gempa bumi. "Saya sedang mengemudi pulang ke rumah ketika saya merasakan guncangan yang sangat kuat. Saya berhenti dan melihat orang-orang dan pasien berlari keluar dari rumahsakit," kata Raprap Rafael, seorang warga Kota Kidapawan, kepada Reuters.

Baca Juga: Usai topan Hagibis mengamuk di Jepang, 58 orang meninggal dan ratusan cidera

Psalmer Bernalte, seorang pejabat bencana kota Kidapawan, mengatakan kepada saluran CNN Philippines bahwa penduduk di kaki gunung harus mengungsi karena adanya lebih dari 200 gempa susulan.

Editor: Wahyu T.Rahmawati