JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memberikan kontrak Front-End Engineering and Design untuk proyek gas alam cair Gendalo Gehem di Kalimantan Timur kepada tiga perusahaan. Dengan dipilihnya ketiga perusahaan itu, proyek laut dalam Chevron tersebut masuk dalam fase perencanaan.Ketiga perusahaan itu adalah PT Technip Indonesia, PT Worley Parsons Indonesia dan PT Singgar Mulia. "Pemberian kontrak-kontrak itu akan membawa proyek Gendalo-Gehem semakin dekat untuk masuk dalam tahap komersialisasi," kata George Kirkland, Vice Chairman Chevron lewat siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (3/12).PT Technip Indonesia akan mengerjakan fasilitas produksi terapung (FPU). PT Worley Parsons Indonesia akan mengerjakan jaringan pipa ekspor dan kontrak jaringan pipa produksi bawah laut. Sedangkan, PT Singgar Mulia akan menyelesaikan fasilitas penerimaan darat.Proyek Gendalo-Gehem terletak di lepas pantai Selat Makassar, Kalimantan Timur, pada kedalaman sekitar 6.000 kaki. Proyek tersebut mencakup pengembangan dua fasilitas utama terpisah masing-masing dengan unit produksi terapung (FPU), pusat pengeboran bawah laut (subsea), jaringan pipa ekspor gas dan kondensat (Export Pipeline) dan fasilitas penerimaan darat (Onshore Receiving Facility).George mengatakan, produksi gas dari proyek ini untuk memenuhi kebutuhan LNG Bontang. Produksinya diharapkan mencapai 1,1 miliar kubik kaki gas alam dan 31.000 barel kondensat per hari.President Chevron Asia Pasific Exploration and Production Jim Blackwell menambahkan, Chevron membuka peluang bermitra dengan Indonesia dalam mengembangkan proyek gas alam laut ultra-dalam yang pertama. Dia mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu Indonesia dalam mengembangkan sumber daya serte memenuhi kebutuhan gas alam Indonesia dan sekitarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tiga perusahaan dapat kontrak Chevron
JAKARTA. PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) memberikan kontrak Front-End Engineering and Design untuk proyek gas alam cair Gendalo Gehem di Kalimantan Timur kepada tiga perusahaan. Dengan dipilihnya ketiga perusahaan itu, proyek laut dalam Chevron tersebut masuk dalam fase perencanaan.Ketiga perusahaan itu adalah PT Technip Indonesia, PT Worley Parsons Indonesia dan PT Singgar Mulia. "Pemberian kontrak-kontrak itu akan membawa proyek Gendalo-Gehem semakin dekat untuk masuk dalam tahap komersialisasi," kata George Kirkland, Vice Chairman Chevron lewat siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (3/12).PT Technip Indonesia akan mengerjakan fasilitas produksi terapung (FPU). PT Worley Parsons Indonesia akan mengerjakan jaringan pipa ekspor dan kontrak jaringan pipa produksi bawah laut. Sedangkan, PT Singgar Mulia akan menyelesaikan fasilitas penerimaan darat.Proyek Gendalo-Gehem terletak di lepas pantai Selat Makassar, Kalimantan Timur, pada kedalaman sekitar 6.000 kaki. Proyek tersebut mencakup pengembangan dua fasilitas utama terpisah masing-masing dengan unit produksi terapung (FPU), pusat pengeboran bawah laut (subsea), jaringan pipa ekspor gas dan kondensat (Export Pipeline) dan fasilitas penerimaan darat (Onshore Receiving Facility).George mengatakan, produksi gas dari proyek ini untuk memenuhi kebutuhan LNG Bontang. Produksinya diharapkan mencapai 1,1 miliar kubik kaki gas alam dan 31.000 barel kondensat per hari.President Chevron Asia Pasific Exploration and Production Jim Blackwell menambahkan, Chevron membuka peluang bermitra dengan Indonesia dalam mengembangkan proyek gas alam laut ultra-dalam yang pertama. Dia mengatakan, pihaknya berkomitmen membantu Indonesia dalam mengembangkan sumber daya serte memenuhi kebutuhan gas alam Indonesia dan sekitarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News