JAKARTA. Perusahaan milik Grup Lippo yang go public bakal bertambah. Tahun ini setidaknya ada tiga anak usaha Grup Lippo yang akan melantai ke bursa melalui initial public offering (IPO). Tiga perusahaan tersebut adalah PT Multipolar Technology, PT Bank Nationalnobu Indonesia, dan PT Siloam International Hospitals. Dari tiga perusahaan itu, baru Multipolar Technology yang sudah melakukan mini ekspose di BEI. "Perusahaan itu akan menggunakan buku Desember 2012 sebagai dasar valuasi," kata Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin. Artinya, Multipolar Technology akan IPO pada bulan Juni 2013. Perseroan ini juga telah menunjuk Ciptadana Securities sebagai penjamin emisi. "Mereka mengejar IPO di akhir semester I ini," jelas Hoesen.
Presiden Direktur Ciptadana Securities, Fery Budiman Tanja, masih belum mau menyebutkan target saham yang dilepas ke publik. Namun, dana hasil IPO yang diharapkan tidak sampai Rp 1 triliun. "Masih di bawah itu. Terlalu dini untuk mengatakannya, valuasinya belum ya. Yang pasti dananya akan digunakan untuk ekspansi," tutur dia. Dari laporan keuangan MLPL terlihat, total aset Multipolar Technology hingga tahun 2012 mencapai Rp 1,004 triiliun, naik dari tahun 2011 yang hanya Rp 496,9 miliar. Pada Desember 2012, MLPL juga telah menjual seluruh kepemilikan atas cucu usahanya, PT Visionet International sebesar 99% kepada Multipolar Technology. Multipolar Technology merupakan perusahaan penyedia teknologi yang terintegrasi. Perusahaan ini bergerak di empat sektor yakni consulting service, hardware infrastruktur, layanan dan solusi TI, serta software. Sementara rencana IPO Nationalnobu juga akan menggunakan jasa Ciptadana sebagai penjamin emisi. Fery bilang, Bank Nobu menargetkan perolehan dana Rp 800 miliar dari IPO. Bank Nobu akan mengeluarkan saham baru sekitar 40% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Bank ini ingin meningkatkan modal menjadi lebih dari Rp 1 triliun Saat ini, aset Bank Nobu sekitar Rp 803,55 miliar. Selama kuartal III tahun 2012, total penyaluran kredit Bank Nobu hanya Rp 244,91 miliar. Bank ini lebih banyak menyimpan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sebesar Rp 440,35 miliar. Sementara, dana pihak ketiga (DPK) Bank Nobu sekitar Rp 544,56 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp 14,84 miliar dengan laba bersih Rp 2,17 miliar. IPO Siloam Grup Lippo juga bakal melepas anak usahanya yang bergerak di industri rumahsakit yakni PT Siloam International Hospitals. Lippo juga mempercayakan Ciptadana Securities sebagai penjamin emisi pelaksana.
Sayang, Fery masih belum mau mengungkapkan, target IPO dari Siloam. Asal tahu saja, Siloam berada di bawah payung bisnis PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sebagai anak usaha LPKR, Siloam menyumbang pendapatan yang cukup signifikan. LPKR berambisi mendirikan 50 rumahsakit (RS) Siloam hingga 2017. Saat ini, baru 13 rumahsakit. Kontribusi Siloam pada kinerja LPKR juga lumayan tinggi. Tahun lalu, Siloam menyumbang 35% terhadap total pendapatan LPKR Rp 6,1 triliun. LPKR pun menargetkan bisa meningkatkan sumbangan pendapatan Siloam menjadi 50%. Total aset Siloam saat ini Rp 1,58 triliun. Managing Partner Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe menilai, tiga perusahaan yang akan dilepas Grup Lippo berprospek bagus. "Sebagai contoh, rumahsakit Siloam memiliki visi misi layanan kesehatan setara dengan Singapura dan Malaysia," ujar dia. Tapi, investor tetap harus mencermati harga IPO dan kinerja perusahaan tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Avanty Nurdiana