Tiga perusahaan otomotif investasi Rp 21 triliun



JAKARTA. Meski penjualan mobil tahun 2015 lalu jauh dari harapan, namun tak menyurutkan semangat pelaku bisnis industri otomotif untuk berekspansi. Tahun ini, setidaknya ada tiga perusahaan otomotif yang akan merealisasikan investasi mereka untuk meluaskan pabrik hingga membikin pabrik baru.  Total kopral, nilai investasi mereka bisa mencapai  Rp 21 triliun.

Salah satunya  Toyota Motor asal Jepang. Melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMI), Toyota berkomitmen membelanjakan investasi senilai Rp 5,4 triliun untuk perluasan pabrik mobil mereka di Karawang, Jawa Barat.

I Made Dana Tangkas, Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMI menyebutkan, dana investasi tersebut digunakan untuk menambah kapasitas produksi pabrik mereka. "Bentuknya perluasan pabrik Karawang Plant 3," kata Made kepada KONTAN, Kamis (25/2).


Pabrik ketiga Toyota di Karawang tersebut memiliki kapasitas terpasang sebanyak 216.000 unit mobil. Jika belanja investasi tersebut terealisasi semuanya, total kapasitas terpasang produksi mobil Toyota tersebut akan naik menjadi 466.000 unit per tahun.

Selain memperluas pabrik perakitan, TMMI juga akan membangun pabrik mesin (engine plant) yang juga berlokasi di Karawang. Pabrik mesin mobil tersebut tak hanya memenuhi pembuatan mesin mobil untuk di Indonesia saja, melainkan juga untuk di ekspor.

Perusahaan otomotif lain yang juga memperbesar produksi tahun ini adalah, Mitsubishi. Saat ini, produsen mobil asal Jepang tersebut tengah mempersiapkan pabrik baru di Cikarang, Bekasi.

Pabrik baru Mitsubishi tersebut dipersiapkan memproduksi mobil berpenumpang alias multi purpose vehicle (MPV) dan juga mobil sport utility vehicle (SUV). "Saat ini progres pabrik kami sudah 55%," kata Imam Choeru Cahya, Group Head MMC Sales Group PT PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku agen pemegang merek (APM) Mitsubishi di Indonesia, Kamis (25/2).

Untuk membangun pabrik di atas lahan seluas 30 hektare (ha) tersebut, Mitsubishi telah menggelontorkan dana investasi senilai Rp 6,6 triliun.

Kata Imam, pabrik baru tersebut ditargetkan bisa beroperasi mulai tahun 2017 mendatang.

Pendatang baru

Selain ekspansi pabrik yang dilakukan produsen otomotif asal Jepang, investasi otomotif diramaikan pula oleh pendatang baru, yaitu SAIC-GM Wuling Automobile Company Limited (SGMW) asal China.

Produsen mobil asa Negeri Tirai Bambu yang dikenal dengan merek Wuling tersebut kini bahkan tengah membangun pabrik pertama mereka di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

Jika tak ada aral melintang, pabrik Wuling tersebut akan memasuki tahap ujicoba pada bulan Mei 2017. Untuk membangun pabrik tersebut, Wuling menggelontorkan dana hingga US$ 700 juta atau setara Rp 9 triliun. Pihak Wuling memastikan, mobil yang akan diproduksi di pabrik itu adalah mobil low MPV Wuling Hongguang dan Baojun 730.

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi sektor otomotif pada tahun 2015 tercatat Rp 23,57 triliun, atau naik 6,5% ketimbang pencapaian investasi tahun 2014 lalu senilai Rp 22,13 triliun.

Tahun ini, pemerintah kembali berharap realisasi investasi para pabrikan otomotif tersebut bisa kembali naik dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan