KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiga perusahaan raksasa milik China mengumumkan rencana untuk meninggalkan Bursa Efek New York. Rencana tersebut akan semakin memisahkan sektor keuangan China dengan ekonomi global di tengah perselisihan terkait pengawasan audit bagi perusahaan. Layanan ride-hailing terbesar di China, Didi Chuxing, misalnya telah meninggalkan Bursa Efek New York pada 10 Juni dan bergabung dengan bursa Hong Kong. Alibaba juga mengumumkan rencana pada Juli lalu untuk meningkatkan status sahamnya yang diperdagangkan di Hong Kong agar dapat diakses oleh investor China. PetroChina, China Life dan China Petroleum & Chemical, yang dikenal dengan Sinopec, mengatakan sekuritas yang terkena dampak adalah saham penyimpanan Amerika, atau ADS, yang mewakili saham yang diperdagangkan di Hong Kong. Mereka mengatakan saham mereka di Hong Kong masih akan diperdagangkan.
Tiga Perusahaan Raksasa China Akan Tinggalkan Bursa Saham AS, Kenapa?
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiga perusahaan raksasa milik China mengumumkan rencana untuk meninggalkan Bursa Efek New York. Rencana tersebut akan semakin memisahkan sektor keuangan China dengan ekonomi global di tengah perselisihan terkait pengawasan audit bagi perusahaan. Layanan ride-hailing terbesar di China, Didi Chuxing, misalnya telah meninggalkan Bursa Efek New York pada 10 Juni dan bergabung dengan bursa Hong Kong. Alibaba juga mengumumkan rencana pada Juli lalu untuk meningkatkan status sahamnya yang diperdagangkan di Hong Kong agar dapat diakses oleh investor China. PetroChina, China Life dan China Petroleum & Chemical, yang dikenal dengan Sinopec, mengatakan sekuritas yang terkena dampak adalah saham penyimpanan Amerika, atau ADS, yang mewakili saham yang diperdagangkan di Hong Kong. Mereka mengatakan saham mereka di Hong Kong masih akan diperdagangkan.