KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di China menyatakan, mereka telah meminta peninjauan atas keputusan Bursa Efek New York (NYSE) untuk menghapus (delisting) saham mereka lebih dari seminggu yang lalu. Sebuah langkah yang dipicu oleh perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Drama seputar delisting ini, sudah dimainkan selama beberapa hari belakangan. Meski begitu NYSE sampai saat ini belum memberikan aba-aba akan memasukkan kembali perusahaan asal China tersebut ke pasar sahamnya. Kondisi ini praktis menyebabkan saham perusahaan bergerak liar, lantaran investor hanya memiliki sedikit waktu untuk bereaksi terhadap beragam langkah kebijakan tersebut. Sekaligus mendorong beberapa ekuitas global untuk hengkang dari sekuritas.
Tiga perusahaan telekomunikasi China minta NYSE tinjau perintah delisting
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di China menyatakan, mereka telah meminta peninjauan atas keputusan Bursa Efek New York (NYSE) untuk menghapus (delisting) saham mereka lebih dari seminggu yang lalu. Sebuah langkah yang dipicu oleh perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Drama seputar delisting ini, sudah dimainkan selama beberapa hari belakangan. Meski begitu NYSE sampai saat ini belum memberikan aba-aba akan memasukkan kembali perusahaan asal China tersebut ke pasar sahamnya. Kondisi ini praktis menyebabkan saham perusahaan bergerak liar, lantaran investor hanya memiliki sedikit waktu untuk bereaksi terhadap beragam langkah kebijakan tersebut. Sekaligus mendorong beberapa ekuitas global untuk hengkang dari sekuritas.