LONDON. Tiga bekas pialangĀ yang terlibat dalam skandal manipulasi London Interbank Offered Rate (Libor) ditahan pihak berwenang. Ketiganya merupakan warga negara Inggris.Dua orang sumber mengungkapkan, salah satu pialang yang ditangkap adalah Tom Hayes. Hayes adalah mantan pialang di UBS AG dan Citigroup ditahan oleh Serious Fraud Office (SFO), Rabu (12/12). Dia ditahan setelah menjalani pemeriksaan di kantor polisi London.Sementara dua orang lainnya adalah Terry Farr dan Jim Gilmour. Keduanya merupakan pegawai RP Martin Holdings Ltd. Dalam pernyataanya, SFO menyatakan, tiga orang yang ditahan berusia antara 33 hingga 47 tahun. Ketiganya warga Inggris. Namun, tiganya telah dilepas dengan uang jaminan.SFO juga menyatakan, polisi telah menggeledah tiga rumah di Surrey dan Essex. Menurutnya, penahanan itu demi kepentingan penyelidikan skandal Libor tersebut.Juru bicara Citigroup Jeff French menolak berkomentar atas penahanan tersebut. Sementara Hayes tidak bisa dihubungi.Sekadar berkilas balik, skandal Libor ini mulai terjadi pada 2005 silam. Pada 2005 dan 2008, pegawai Barclays berulangkali meminta bank-bank lainnya memasukkan tingkat suku bunga Libor yang menguntungkan posisi mereka. Para pegawai ini juga berkolusi dengan bank-bank lainnya untuk memanipulasi tingkat suku bunga Libor itu.Lalu pada akhir 2007 dan awal 2009, Barclays mengajukan tingkat suku bunga Libor yang rendah padahal, pada saat itu, krisis moneter sedang menguncang hebat. Dengan cara ini, Barclays mencoba menyembunyikan likuiditas keuangannya yang sedang sekarat. Apabila mengajukan suku bunga Libor yang tinggi, Barclays khawatir akan menerima hukuman pasar karena investor mengira bank tersebut sedang tidak sehat.Skandal ini menyeret bank-bank besar lainnya di dunia. egulator sedang menginvestigasi keterlibatan Deutsche Bank, Royal Bank of Scotland, Credit Suisse, Citigroup, Fortune dan JPMorgan. UBS sendiri telah mengaku kemungkinan menyampaikan informasi suku bunga Libor yang dimanipulasi kepada badan otoritas Amerika Serikat dan Swiss.
Tiga pialang ditahan akibat skandal Libor
LONDON. Tiga bekas pialangĀ yang terlibat dalam skandal manipulasi London Interbank Offered Rate (Libor) ditahan pihak berwenang. Ketiganya merupakan warga negara Inggris.Dua orang sumber mengungkapkan, salah satu pialang yang ditangkap adalah Tom Hayes. Hayes adalah mantan pialang di UBS AG dan Citigroup ditahan oleh Serious Fraud Office (SFO), Rabu (12/12). Dia ditahan setelah menjalani pemeriksaan di kantor polisi London.Sementara dua orang lainnya adalah Terry Farr dan Jim Gilmour. Keduanya merupakan pegawai RP Martin Holdings Ltd. Dalam pernyataanya, SFO menyatakan, tiga orang yang ditahan berusia antara 33 hingga 47 tahun. Ketiganya warga Inggris. Namun, tiganya telah dilepas dengan uang jaminan.SFO juga menyatakan, polisi telah menggeledah tiga rumah di Surrey dan Essex. Menurutnya, penahanan itu demi kepentingan penyelidikan skandal Libor tersebut.Juru bicara Citigroup Jeff French menolak berkomentar atas penahanan tersebut. Sementara Hayes tidak bisa dihubungi.Sekadar berkilas balik, skandal Libor ini mulai terjadi pada 2005 silam. Pada 2005 dan 2008, pegawai Barclays berulangkali meminta bank-bank lainnya memasukkan tingkat suku bunga Libor yang menguntungkan posisi mereka. Para pegawai ini juga berkolusi dengan bank-bank lainnya untuk memanipulasi tingkat suku bunga Libor itu.Lalu pada akhir 2007 dan awal 2009, Barclays mengajukan tingkat suku bunga Libor yang rendah padahal, pada saat itu, krisis moneter sedang menguncang hebat. Dengan cara ini, Barclays mencoba menyembunyikan likuiditas keuangannya yang sedang sekarat. Apabila mengajukan suku bunga Libor yang tinggi, Barclays khawatir akan menerima hukuman pasar karena investor mengira bank tersebut sedang tidak sehat.Skandal ini menyeret bank-bank besar lainnya di dunia. egulator sedang menginvestigasi keterlibatan Deutsche Bank, Royal Bank of Scotland, Credit Suisse, Citigroup, Fortune dan JPMorgan. UBS sendiri telah mengaku kemungkinan menyampaikan informasi suku bunga Libor yang dimanipulasi kepada badan otoritas Amerika Serikat dan Swiss.