JAKARTA. Pemerintah sepantasnya turun tangan mengatasi kisruh di tambak udang milik PT Aruna Wijaya Sakti secara fair. Selain salah satu lumbung udang nasional, tambak udang ini menjadi sandaran hidup 7.500 petambak. Dalam jangka pendek, upaya mengalirkan listrik ke tambak udang itu menjadi prioritas. Kebutuhan listrik amat mendesak guna menghidupkan kincir air pemasok oksigen di air tambak. Maklum, sejak Sabtu (7/5), Aruna mematikan aliran listrik ke tambak udang terbesar se-Asia Tenggara ini. "Kami menderita tanpa listrik," kata Mulyadi Zak, dari Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW), kemarin. Sejauh ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya berjanji akan mengusahakan listrik kembali mengalir ke areal tambak udang eks Dipasena itu. Menurut Ketut Sugama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, instansinya menyiapkan tiga pilihan. Pertama, mengalirkan listrik dari PLN. KKP akan menemui PLN guna menyampaikan niatnya.
Tiga pilihan suplai listrik ke Tambak Aruna
JAKARTA. Pemerintah sepantasnya turun tangan mengatasi kisruh di tambak udang milik PT Aruna Wijaya Sakti secara fair. Selain salah satu lumbung udang nasional, tambak udang ini menjadi sandaran hidup 7.500 petambak. Dalam jangka pendek, upaya mengalirkan listrik ke tambak udang itu menjadi prioritas. Kebutuhan listrik amat mendesak guna menghidupkan kincir air pemasok oksigen di air tambak. Maklum, sejak Sabtu (7/5), Aruna mematikan aliran listrik ke tambak udang terbesar se-Asia Tenggara ini. "Kami menderita tanpa listrik," kata Mulyadi Zak, dari Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW), kemarin. Sejauh ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) hanya berjanji akan mengusahakan listrik kembali mengalir ke areal tambak udang eks Dipasena itu. Menurut Ketut Sugama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, instansinya menyiapkan tiga pilihan. Pertama, mengalirkan listrik dari PLN. KKP akan menemui PLN guna menyampaikan niatnya.