Tiga Produsen Otomotif AS Cari Bantuan Dana US$ 50 Miliar dari the Fed



WASHINGTON. Produsen mobil Amerika Serikat (AS) saat ini tengah memasuki musim terburuk dalam 25 tahun terakhir pada industri otomotif. Pasalnya, harga saham yang anjlok, juga diikuti dengan melemahnya daya beli masyarakat AS. Untuk itu, mereka butuh bantuan dana segar dengan segera.

Salah seorang sumber Bloomberg membisikkan, General Motors Corp, Ford Motor Co dan Chrysler LLC, saat ini tengah mencari duit pinjaman senilai US$ 50 miliar dari the Federal Reserve (the Fed).  

Sekitar US$ 25 miliar nantinya akan digunakan untuk pengeluaran kesehatan dan US$ 25 miliar lainnya ditujukan untuk likuiditas yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Sebagai gantinya, ketiga perusahaan tersebut harus rela mengambil langkah-langkah seperti menggadaikan saham waran miliknya.


Menurut Senate Majority Leader Harry Reid, para produsen mobil itu memang harus menerima bantuan tambahan dari pemerintahan George W Bush. Kalau tidak, dikhawatirkan industri otomotif AS akan terpuruk. Pada September lalu, Kongres sudah menyetujui program pinjaman serupa senilai US$ 25 miliar yang diperuntukkan bagi pembangunan kendaraan hemat bahan bakar.

Memang, setelah membukukan kerugian yang totalnya mencapai US$ 28,6 miliar pada paruh pertama 2008, ketiga perusahaan, serikat pekerja dan legislatif bersatu dalam rangka mencari bantuan dana. Apalagi saat ini, kondisi diperparah dengan semakin menurunnya penjualan mobil baru pada bulan Oktober di AS yang hanya mencapai 10,6 juta. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak 1983.

Kemarin, CEO GM Rick Wagoner, CEO Ford Alan Mulally, CEO Chrysler Robert Nardelli dan United Auto Workers President Ronald Gettelfinger juga bertemu dengan Jurubicara Gedung Putih Nancy Pelosi. Sayang, semua petinggi produsen otomotif ternama di AS itu menolak memberikan keterangan apapun kepada wartawan mengenai hasil pertemuannya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie