Tiga Produsen Rokok Tingkatkan Kapasitas Produksi



JAKARTA. Meskipun merek sudah terkenal, ekspansi jalan terus. Strategi inilah yang ingin diterapkan beberapa produsen rokok papan atas. Tak ayal, pertarungan para pemain kondang di bisnis rokok dalam memperebutkan konsumen bakal tambah seru saja.

Sedikitnya, ada tiga produsen rokok papan atas yang terang-terangan masih ingin mencicipi ceruk bisnis asap yang masih menganga lebar. Untuk itu, ketiga produsen rokok tersebut akan melakukan ekspansi bisnis secara besar-besaran dengan menambah kapasitas produksinya. Mereka adalah: PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT HM Sampoerna, dan PT Djarum Kudus.

Saat ini, ketiga perusahaan tersebut telah memulai investasi secara berkala. Nilai investasinya bervariasi mulai dari Rp 800 miliar hingga Rp 2,8 triliun.


Bangun Pabrik Baru

PT Bentoel, misalnya, akan membangun delapan pabrik baru. Perusahaan rokok asal Malang, Jawa Timur, ini menganggarkan dana Rp 800 miliar untuk membiayai pembangunan pabrik tersebut. Delapan pabrik yang akan dibangun itu teringerasi mulai dari hulu hingga hilir. Di antaranya adalah pabrik pengolahan tembakau, pabrik sigaret kretek mesin (SKM), dan pabrik sigaret putih mesin (SPM). Pabrik ini akan dilengkapi mesin-mesin baru yang mampu memproduksi 6.000 batang per menit. "Pabrik baru ini akan menambah jumlah produksi kami sebanyak 20 miliar batang pada 2009," kata Chief Executif Officer Bentoel Grup Nicholas B Tirtadinata, seperti dikutip Antara saat meresmikan delapan proyek baru secara simbolis, hari ini.   

Sang penguasa pasar, Sampoerna, juga tak ketinggalan melakukan ekspansi. Malah, Sampoerna sudah akan menyelesaikan pembangunan pabrik rokok baru di Karawang International Industry City, Jawa Barat. Elvira Lianita, Eksternal Communication Manager HM Sampoerna mengatakan, pembangunan pabrik yang dimulai sejak 2006 itu bakal selesai pada kuartal IV tahun ini. "Jadi, kemungkinan mulai produksinya awal tahun depan," ujarnya. Pembangunan pabrik senilai Rp 2,8 triliun itu untuk melengkapi pabrik SKM yang telah ada di Sukorejo, Jawa Timur. Kapasitas pabrik ini sebesar 9 miliar batang per tahun. 

Persaingan makin sengit karena Djarum juga tak tinggal diam. Produsen rokok SKM ini akan melakukan peremajaan permesinan di pabrik rokok di Kudus. Saat ini, program peremajaan mesin tersebut sudah mulai berjalan. "Saya tak bisa menyebut nilai investasinya, yang jelas kami juga terus memperkuat posisi bisnis Jarum," kata Sekretaris Perusahaan PT Djarum Renita Sari, hari ini.

Ketua Gabungan Persarikatan Pabrik Rokok Indonesia (Gappri) Ismanu Soemiran menilai,  ekspansi bisnis para produsen rokok itu sudah tepat. Alasannya, pasar rokok masih akan tumbuh pesat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie