KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru sepanjang masa atau all time high. Indeks bertengger pada level 5.939,45 atau meningkat 0,43% dibandingkan dengan level pembukaan pada 5.915,43. Kenaikan indeks tersebut terjadi ditengah-tengah sentimen negatif dari luar negeri yang cukup kuat. Diantaranya seperti rencana pemotongan pajak perusahaan AS, rencana The Fed mengurangi beban aset, dan adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed. Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan sektor seperti pertambangan, perbankan, dan properti layak dicermati. Sektor pertambangan seiring kenaikan harga batubara dibandingan tahun sebelumnya. Selain itu harga komoditas rata-rata tertekanan cukup tajam sehingga harga tersebut rebound. Selain itu, diperkirakan pertumbuhan kredit akan meningkat seiring penurunan suku bunga 7DRRR. Hal tersebut positif untuk perbankan karena permintaan kredit meningkat. Sedangkan untuk properti bisa terdorong kredit usaha, KPR rumah dan kendaraan hal tersebut mendorong pertumbuhan penjualan properti. Sektor pilihannya diantaranya seperti INCO, INDY, ADRO, PTBA, untuk pertambangan. Lalu ada APLN, BKSL, SMRA, PWON, BEST untuk properti. Kemudian BJBR, BBTN, BMRI, BBNI, BBCA, dan BBRI untuk perbankan."Investor lokal optimistis pada kinerja emiten tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya," imbuh Rio kepada KONTAN, Selasa (3/10). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tiga sektor ini akan berjaya setelah IHSG rekor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru sepanjang masa atau all time high. Indeks bertengger pada level 5.939,45 atau meningkat 0,43% dibandingkan dengan level pembukaan pada 5.915,43. Kenaikan indeks tersebut terjadi ditengah-tengah sentimen negatif dari luar negeri yang cukup kuat. Diantaranya seperti rencana pemotongan pajak perusahaan AS, rencana The Fed mengurangi beban aset, dan adanya potensi kenaikan suku bunga The Fed. Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan sektor seperti pertambangan, perbankan, dan properti layak dicermati. Sektor pertambangan seiring kenaikan harga batubara dibandingan tahun sebelumnya. Selain itu harga komoditas rata-rata tertekanan cukup tajam sehingga harga tersebut rebound. Selain itu, diperkirakan pertumbuhan kredit akan meningkat seiring penurunan suku bunga 7DRRR. Hal tersebut positif untuk perbankan karena permintaan kredit meningkat. Sedangkan untuk properti bisa terdorong kredit usaha, KPR rumah dan kendaraan hal tersebut mendorong pertumbuhan penjualan properti. Sektor pilihannya diantaranya seperti INCO, INDY, ADRO, PTBA, untuk pertambangan. Lalu ada APLN, BKSL, SMRA, PWON, BEST untuk properti. Kemudian BJBR, BBTN, BMRI, BBNI, BBCA, dan BBRI untuk perbankan."Investor lokal optimistis pada kinerja emiten tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya," imbuh Rio kepada KONTAN, Selasa (3/10). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News