JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah naik cukup tinggi tahun ini. Di pekan terakhir April lalu, IHSG mencetak rekor penutupan tertinggi di 5.726,53. Tapi, ada tiga sektor saham yang kinerjanya negatif, bila dihitung sejak awal tahun, yakni perkebunan, pertambangan, serta properti dan konstruksi. Menilik data Bursa Efek Indonesia, sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, indeks sektor pertambangan turun 2,46% dan indeks perkebunan turun 2,77%. Sementara indeks properti dan konstruksi turun 5,9%. Padahal di periode itu IHSG naik 7,15%. Beberapa sektor saham bahkan mencetak pertumbuhan melebihi kenaikan IHSG. Misalnya saja, indeks sektor finansial naik 12,3% sejak awal tahun ini. Lalu indeks sektor aneka industri tumbuh sekitar 12,27%.
Tiga sektor saham masih tertinggal
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah naik cukup tinggi tahun ini. Di pekan terakhir April lalu, IHSG mencetak rekor penutupan tertinggi di 5.726,53. Tapi, ada tiga sektor saham yang kinerjanya negatif, bila dihitung sejak awal tahun, yakni perkebunan, pertambangan, serta properti dan konstruksi. Menilik data Bursa Efek Indonesia, sejak awal tahun hingga akhir pekan lalu, indeks sektor pertambangan turun 2,46% dan indeks perkebunan turun 2,77%. Sementara indeks properti dan konstruksi turun 5,9%. Padahal di periode itu IHSG naik 7,15%. Beberapa sektor saham bahkan mencetak pertumbuhan melebihi kenaikan IHSG. Misalnya saja, indeks sektor finansial naik 12,3% sejak awal tahun ini. Lalu indeks sektor aneka industri tumbuh sekitar 12,27%.