TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa regional memerah. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.25 waktu Toyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 135,81. Dalam setiap dua saham yang turun, terdapat satu saham yang turun. Saham-saham berkapitalisasi besar menyeret penurunan indeks regional. Beberapa di antaranya yakni: Canon Inc yang turun 1,2% dan Tokyo Electric Power Co turun 2,9%. Sementara itu, saham Billabong International Ltd melompat 36% di Sydney. Ada sejumlah sentimen negatif yang menyebabkan bursa Asia menurun. Pertama, penguatan yen terhadap dollar AS. Selain itu, ada juga pengaruh kinerja Coca Cola Co yang mencatatkan penurunan laba pada Juni lalu sebesar 4%. Selain itu, ada imbauan dari salah seorang pejabat the Federal Reserve agar bank sentral AS itu memangkas nilai stimulusnya. "Pasar saham di Jepang dan AS sudah overheating dan membutuhkan koreksi cepat. Investor saat ini menaruh harapan besar terhadap outlook kinerja perusahaan AS," jelas Hiroichi Nishi, equities manager SMBC Nikko Securities Inc.Catatan saja, indeks MSCI Asia Pacific naik 5,1% di sepanjang tahun ini hingga kemarin (16/7). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tiga sentimen memukul bursa Asia pagi ini
TOKYO. Sebagian besar saham yang ditransaksikan di bursa regional memerah. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.25 waktu Toyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,1% menjadi 135,81. Dalam setiap dua saham yang turun, terdapat satu saham yang turun. Saham-saham berkapitalisasi besar menyeret penurunan indeks regional. Beberapa di antaranya yakni: Canon Inc yang turun 1,2% dan Tokyo Electric Power Co turun 2,9%. Sementara itu, saham Billabong International Ltd melompat 36% di Sydney. Ada sejumlah sentimen negatif yang menyebabkan bursa Asia menurun. Pertama, penguatan yen terhadap dollar AS. Selain itu, ada juga pengaruh kinerja Coca Cola Co yang mencatatkan penurunan laba pada Juni lalu sebesar 4%. Selain itu, ada imbauan dari salah seorang pejabat the Federal Reserve agar bank sentral AS itu memangkas nilai stimulusnya. "Pasar saham di Jepang dan AS sudah overheating dan membutuhkan koreksi cepat. Investor saat ini menaruh harapan besar terhadap outlook kinerja perusahaan AS," jelas Hiroichi Nishi, equities manager SMBC Nikko Securities Inc.Catatan saja, indeks MSCI Asia Pacific naik 5,1% di sepanjang tahun ini hingga kemarin (16/7). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News