Tiga skenario IHSG akhir tahun versi analis



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat (29/11) ditutup menguat dibanding sehari sebelumnya. IHSG berada di angka 4.256,44, naik 22,51 poin atau 0,53%. Namun, jika dibandingkan akhir pekan lalu IHSG ditutup melemah 61,52 poin. Lalu bagaimana dengan akhir tahun nanti?. William Surya Wijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities memprediksi akna ada tiga skenario bagaimana nasib IHSG di penghujung tahun ini.

Proyeksi terburuk, IHSG masih dapat di atas angka 4.100. "Ini bisa terjadi karena efek BI Rate jika sampai naik lagi dan tidak membaik nya cadangan devisa," ungkapnya kepada KONTAN, Jumat (29/11). Kemudian, proyeksi paling moderat IHSG berada di angka logisnya pada kisaran 4.400 - 4.500. "Alasan simple saja, seharusnya ada pertumbuhan untuk IHSG yang pada awal tahun lalu di angka 4.316," kata William. Dia bilang hal ini berkaitan dengan citra dan pertumbuhan pasar modal di Indonesia. Adapun proyeksi IHSG yang terbaik masih bisa mencapai minimal 4.700 - 4.800, bahkan sentuh 5.000. Namun, dia agak ragu terkait prediksi yang terbaik ini. "Permasalahannya hari perdagangan sisa sedikit," tutupnya. Satrio Utomo, Analis Universal Broker berpendapat lebih sederhana. Dia bilang IHSG di penghujung tahun sangat terkait dengan pengumuman data inflasi dan neraca perdagangan dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (2/12). "Kalau data yang disampaikan bagus berarti sentimennya naik. Kalau jelek ya IHSG juga akan jelek dari angka sekarang sampai akhir tahun," ujar Satrio. IHSG pada akhir pekan ini berada di angka 4.256,44.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan