KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG) gencar melakukan sosialisasi terkait peran strategis pembentukan IFG sebagai BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi. Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, usia IFG sebagai holding sudah memasuki tiga tahun. Oleh karena itu, peran dan semangat pembentukan holding oleh pemerintah ini harus semakin dipahami oleh seluruh karyawan anggota holding termasuk karyawan yang berada di kantor-kantor cabang anak usaha di berbagai daerah di Indonesia. "Pembentukan IFG Holding tidak terlepas dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan transformasi di industri asuransi di Indonesia," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (26/6). Dia bilang, ada beberapa faktor penting dan strategis yang sedang diperkuat IFG. Pertama, penguatan fokus bisnis pada produk yang memang menjadi core competence dari masing-masing anak perusahaan untuk mengurangi price war dalam bersaing. Kedua, peningkatan tata kelola yang lebih prudent dan berbasis risiko.
Tiga Tahun Terbentuk, IFG Tingkatkan Sosialisasi Peran Strategis Holding BUMN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG) gencar melakukan sosialisasi terkait peran strategis pembentukan IFG sebagai BUMN Holding Asuransi, Penjaminan dan Investasi. Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha mengatakan, usia IFG sebagai holding sudah memasuki tiga tahun. Oleh karena itu, peran dan semangat pembentukan holding oleh pemerintah ini harus semakin dipahami oleh seluruh karyawan anggota holding termasuk karyawan yang berada di kantor-kantor cabang anak usaha di berbagai daerah di Indonesia. "Pembentukan IFG Holding tidak terlepas dari komitmen pemerintah dalam menghadirkan transformasi di industri asuransi di Indonesia," kata dia dalam keterangan resminya, Senin (26/6). Dia bilang, ada beberapa faktor penting dan strategis yang sedang diperkuat IFG. Pertama, penguatan fokus bisnis pada produk yang memang menjadi core competence dari masing-masing anak perusahaan untuk mengurangi price war dalam bersaing. Kedua, peningkatan tata kelola yang lebih prudent dan berbasis risiko.