Tigaraksa jajaki penambahan lima prinsipal baru



JAKARTA. Sektor konsumsi masih menjadi primadona di mata PT Tigaraksa Satria Tbk. Makanya, perusahaan jasa distribusi tersebut berencana lebih banyak menambah prinsipal baru dari sektor consumer goods alias barang konsumsi pada tahun ini.

Barang konsumsi yang Tigaraksa bidik itu mayoritas berupa barang konsumsi non makanan. "Saat ini kami menjajaki dengan tiga hingga lima calon prinsipal," ungkap Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk, saat dihubungi KONTAN, Kamis (2/3).

Tambahan prinsipal anyar tersebut akan melengkapi 15 prinsipal yang sudah Tigaraksa dekap saat ini. Menurut catatan pemberitaan KONTAN, sejumlah prinsipal mereka seperti Grup Danone, PT Soho Pharmasi Indonesia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika dan PT Djembatan Dua (Group Dexa).


Asal tahu, pemilihan prinsipal barang konsumsi non makanan, bukan tanpa pertimbangan. Tigaraksa menyebutkan sektor barang konsumsi non makanan mencatatkan pertumbuhan pendapatan tertinggi tahun 2016 dibandingkan dengan sektor lain. Sementara, pertumbuhan total pendapatan mereka cenderung stagnan.

Beberapa produk barang konsumsi non makanan seperti diapers atau popok bayi, botol bayi serta produk-produk toiletries seperti bedak dan sabun. Makanan hewan juga masuk dalam kategori tersebut.

Sejauh ini, Tigaraksa belum bersedia membeberkan realisasi kinerja tahun 2016. Mereka hanya bilang, sektor barang konsumsi secara keseluruhan menjadi kontributor utama pendapatan hingga 95%. "Produk susu berkontribusi terbesar untuk barang konsumsi," tutur Lianne.

Menurut catatan keuangan per 30 September 2016, Tigaraksa membagi tiga sumber pendapatan distribusi. Susu, makanan dan kebutuhan rumah tangga berkontribusi sekitar Rp 6,75 triliun atau 94,54% terhadap total pendapatan. (lihat tabel)

Selain memburu prinsipal anyar, Tigaraksa berencana memperpanjang kontrak jasa distribusi dengan mitra bisnis eksisting. Kalau tak meleset, mereka siap memperpanjang kontrak dengan PT Sarihusada Generasi Mahardhika dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera.

Meski sudah membeberkan rencana bisnis tahun 2017, Tigaraksa masih menyimpan rapat target bisnis yang dibidik. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham TGKA di Bursa Efek Indonesia tersebut hanya berharap, daya beli masyarakat kembali pulih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini