Tigaraksa Satria (TGKA) Bersiap Ekspansi Gudang Cold Chain ke Luar Pulau Jawa



KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) terus melakukan ekspansi bisnis gudang berpendingin atau cold chain. 

Ekspansi ini mereka lakukan setelah meluncurkan PT Tira Cipta Logistik (TCL), perusahaan hasil kolaborasi antara PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) dan PT. Proteindotama Cipta Pangan (PCP).

Perusahaan ini bergerak di industri penyediaan fasilitas pergudangan berpendingin dan manajemen logistik produk dingin atau beku.


Baca Juga: Bidik Industri Cold Chain, Tigaraksa Satria (TGKA) Resmikan Tira Cipta Logistik (TCL)

"Setelah sukses di Bogor, kami tengah melirik peluang di luar Pulau Jawa," kata Lianne Widjaja, Presiden Direktur Tigaraksa Satria (TGKA).

Wilayah yang sedang menjadi incaran ekspansi bisnis cold chain TGKA selanjutnya adalah Sulawesi, khususnya Makassar. 

Menurut Lianne, pilihan wilayah Makassar ini bukan tanpa alasan. "Meskipun di Jawa fasilitas seperti ini sudah cukup banyak, di daerah seperti Sumatra, Kalimantan, hingga Sulawesi, kesempatan masih terbuka lebar," jelasnya.

 
TGKA Chart by TradingView

Namun, kapasitas gudang yang direncanakan di Makassar kemungkinan tidak akan sebesar gudang yang ada di Bogor Jawa Barat. 

"Bogor dirancang untuk melayani area Jabodetabek yang luas, sementara Makassar memiliki skala yang berbeda," ungkap Lianne.

Mengenai target waktu pembangunan gudang berpendingin di Makassar, Lianne menargetkan bisa dimulai pada tahun depan, setelah melakukan evaluasi terlebih dahulu.

"Kami akan pertimbangkan pada 2024, apakah membangun sendiri atau berkolaborasi dengan pihak Japfa," tambahnya.

Tentang target operasional, TGKA optimistis gudang TCL dapat beroperasi penuh dalam rentang waktu 1 hingga 1,5 tahun mendatang. 

"Dengan kapasitas sekitar 21.600 pallet dari total 24.000, kami berharap dapat mencapai sekitar 90% dari kapasitas tersebut," papar Lianne.

Selain itu, Lianne juga menambahkan bahwa TGKA saat ini telah memiliki dua gudang cold storage lain di Bandung dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbeda dengan TCL, kedua gudang ini bukan hasil joint venture bersama PCP, tapi hasil pengembangan sendiri.

Baca Juga: Ini Strategi Tigaraksa Satria (TGKA) untuk Genjot Kinerja di Sisa Tahun 2023

Manajemen TGKA optimistis bisnis cold chain di Indonesia masih memiliki prospek cuan yang cerah. 

Apalagi proyeksi pertumbuhan industri makanan beku di Indonesia rerata mencapai angka 8,48% per tahun selama periode 2021-2026. 

Jika dipadukan dengan populasi Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa dan belanja makanan hingga US$ 180 miliar per tahun, maka potensi pasar cold chain ini masih memiliki prospek positif.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, penetrasi gudang berpendingin di Indonesia masih rendah. Peluang masih terbuka bagi pelaku bisnis dengan kapasitas besar," kata Lianne.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar