Tigaraksa Satria (TGKA) Lirik Makassar Jadi Tempat Gudang Cold Chain Selanjutnya



KONTAN.CO.ID - BOGOR. Usai meluncurkan PT Tira Cipta Logistik (TCL) sebagai anak usaha sekaligus hasil joint venture bersama PT. Proteindotama Cipta Pangan (PCP), di sektor penyediaan fasilitas pergudangan berpendingin (cold storage) dan pengelolaan logistik untuk produk-produk beku/dingin (cold-chains product), PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) sudah melirik wilayah baru untuk menambah gudang cold chain mereka. 

Lianne Widjaja selaku Presiden Direktur TGKA mengatakan setelah mengesahkan gudang di kawasan Kabupaten Bogor ini, perseroan akan kembali menambah gudang namun kali ini di luar Pulau Jawa.

“Kita kemungkinan akan ada (gudang) di luar Jawa dulu. Kami sedang jajaki di Sulawesi, tepatnya di Makassar,” ungkapnya saat ditemui Kontan dalam acara Grand Opening & Launching of: PT Tira Cipta Logistik & PT Tira Cipta Transportasi, Selasa (26/09).


Baca Juga: Bidik Industri Cold Chain, Tigaraksa Satria (TGKA) Resmikan Tira Cipta Logistik (TCL)

Menurutnya, perseroan melirik wilayah di luar Pulau Jawa karena melihat masih terbatasnya fasilitas terkait industri cold chain.

“Karena sebenarnya untuk di Jawa kan sudah cukup banyak, cuma kalau di wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi kan masih terbatas,” kata dia.

Meski begitu, nantinya gudang di Makassar akan lebih kecil dari yang berada di Kabupaten Bogor.

“Karena kalau Bogor kan untuk Jabodetabek dan area coverage-nya besar, kalau Makasar kan gak sebesar Jabodetabek,” ungkapnya.

Saat ditanya kapan pastinya gudang baru di Makasaar akan dibangun, Lianne mengatakan di tahun depan perseroan akan mempelajari lebih lanjut mengenai sistem pembangunan gudang baru memutuskan membangun.

“Sekitar 2024 lah kami pelajari apakah mau bangun sendiri atau kita mengelola dari pihak Japfa,” ungkapnya. 

Kemudian terkait target, perseroan menargetkan dalam jangka waktu 1 sampai 1,5 tahun kedepan gudang TCL sudah full capacity. 

“Kita targetkan 1 sampai 1,5 tahun kedepan sudah bisa full capacity. Kita punya posisi pallet sekitar 21.600 dari total 24.000. Biasanya kita siapkan 21.600, jadi 90% dari total kapasitas,” katanya.

Ia juga menambahkan, sebenarnya TGKA sudah punya 2 gudang cold storage lainnya, yang berada di Bandung dan di Jogjakarta.

“Tapi itu milik Tigaraksa Satria, bukan joint venture bersama PCP,” katanya.

 
TGKA Chart by TradingView

Ia juga menambahkan, industri terkait penyediaan fasilitas gudang berpendingin (cold storage) dan logistik untuk cold chain product perkembangannya cukup pesat. Ini didukung dengan adanya pertumbuhan rata-rata bisnis makanan beku/dingin (cold chain product) di Indonesia yang diproyeksikan sebesar 8,48% per tahun pada periode tahun 2021-2026,

Ditambah dengan peluang pasar yang besar di Indonesia, tercermin dengan populasi 260 juta jiwa, dan pembelanjaan untuk sector makanan hingga US$180 miliar.

Kapasitas fasilitas pergudangan untuk penyimpanan cold chain product saat ini hampir penuh, dengan proyeksi peningkatan permintaan sebesar 14% per tahun antara tahun 2020-2025.

Jika dibandingkan dengan negara lain, menurut dia Indonesia memiliki penetrasi atau penambahan fasilitas gudang berpendingin yang cukup rendah. Dan pelaku bisnis penyedia fasilitas gudang berpendingin dengan kapasitas yang cukup besar, masih relatif sedikit. 

“Sebagian besar juga masih fokus menggunakan fasilitas pergudangan atau logistiknya bagi kebutuhan internal group perusahaannya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .