KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) tahun ini menyiapkan
capital expenditure alias capex sebanyak Rp 41 miliar.
Corporate Secretary Tigaraksa Satria Syahrizal Sabir menyampaikan alokasi capex ini akan dialokasikan untuk fasilitas perseroan. "
Budget capex TGKA tahun 2024 sekitar Rp 41 miliar. Nilai ini disiapkan untuk bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan,
equipment dan kendaraan serta keperluan teknologi IT baik
hardware maupun
software serta keperluan lainnya," paparnya kepada Kontan, Selasa (23/1). Syahrizal menuturkan tahun ini tidak menargetkan secara rinci jumlah penambahan
principal. Namun jumlahnya pasti terus akan bertambah tiap tahunnya. TGKA berharap, prinsipal-prinsipal baru akan berkontribusi terhadap pertambahan pendapatan TGKA sekitar Rp 300 miliar di tahun 2024.
"TGKA tidak membidik
principal baru untuk segmen tertentu, tapi lebih didasarkan pada kualitas produknya, harga produk yang kompetitif dan dibutuhkan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Tepis Kabar Kebocoran Gas di Pabrik Cilegon Dengan demikian, TGKA belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi bisnis. Pihaknya akan tetap fokus untuk mengembangkan unit-unit bisnis yang sudah berjalan. Syahrizal juga menuturkan, beberapa tantangan yang dihadapi oleh Perseroan tahun ini masih terkait dengan kecenderungan terjadinya resesi ekonomi dunia. Antara lain karena dampak konflik antar negara di beberapa kawasan dunia serta dampak perubahan iklim. Menurut dia, jika hal ini berkepanjangan bisa saja mengganggu target pertumbuhan ekonomi Indonesia. Adapun strategi TGKA untuk mendukung pertumbuhan pendapatan tahun 2024, secara umum hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu, menumbuhkan pertumbuhan organik dari prinsipal-prinsipal lama. "Hal ini dilakukan antara lain dengan cara perbaikan proses distribusi sehingga ketersediaan produk di
outlet lebih terjaga, menambah
outlet coverage, dan yang tak kalah penting adalah dukungan aktivitas promosi dari
principal," ujarnya. Lalu, penambahan prinsipal-prinsipal baru yang produknya berkualitas dengan harga yang kompetitif, dan dibutuhkan masyarakat. Pihaknya menuturkan bakal lebih fokus untuk penambahan area
coverage dan penambahan SKU/jenis produk dari
cold chain product yang masih banyak peluang untuk dikembangkan. "Beberapa aktivitas yang kami lakukan di lini bisnis ini antara lain meningkatkan
awareness masyarakat terhadap produk-produk
cold chain, serta meningkatkan penjualan melalui
channel-channel distribusi yang baru," paparnya.
Baca Juga: Bayan Resources (BYAN) Sudah Kantongi Kontrak Penjualan 45,4 Juta Ton Batubara Sementara itu, mengenai kinerja Perseroan, TGKA menggambarkan bahwa pendapatan tahun 2023 bertumbuh
single digit terhadap pendapatan tahun 2022. Sebagai informasi, TGKA membidik kenaikan pendapatan 8% pada 2023. Namun demikian, pihaknya masih belum dapat membeberkan angka pasti karena masih melalui proses audit.
Pada kuartal III 2023, pendapatan TGKA adalah sejumlah Rp 10,84 triliun atau naik sekitar 11,61% terhadap pendapatan periode yang sama tahun 2022. Secara rinci berdasarkan segmen, kontribusi paling besar berasal dari penjulan susu, makanan ringan dan kebutuhan rumah tangga senilai Rp 10,41 triliun. Kemudian penjualan buku pendidikan senilai Rp 208,59 miliar, dan pendapatan dari penjulan gas (LPG), kompor dan blender senilai Rp 220,59 miliar TGKA mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 345,46 miliar, alias naik 7,44% secara
year-on-year (YoY) dibandingkan kuartal III/2022 yang sebesar Rp 321,55 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi