JAKARTA. Semenjak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menerapkan sistem tiket elektronik selama lima bulan terakhir, pendapatan perusahaan plat merah ini justru malah anjlok. Ketimbang masih menerapkan tiket kertas dengan tarif rata. Tri Handoyo, Direktur Utama KAI Commuter menyebut kini perseoran ini hanya bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,8 miliar per hari. Padahal biasanya KRL Jabodetabek bisa memberi pemasukan hingga Rp 3 miliar per hari. Jumlah ini sebenarnya sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan bulan pertama penerapan tiket eletronik sekitar Juli 2013 kemain. “Selama Juli 2013, kami kehilangan tiket single trip sekitar 800.000 tiket senilai Rp 4 miliar,” kata Tri ke KONTAN akhir pekan lalu.
Tiket elektronik bikin omzet KCJ anjlok
JAKARTA. Semenjak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menerapkan sistem tiket elektronik selama lima bulan terakhir, pendapatan perusahaan plat merah ini justru malah anjlok. Ketimbang masih menerapkan tiket kertas dengan tarif rata. Tri Handoyo, Direktur Utama KAI Commuter menyebut kini perseoran ini hanya bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 2,8 miliar per hari. Padahal biasanya KRL Jabodetabek bisa memberi pemasukan hingga Rp 3 miliar per hari. Jumlah ini sebenarnya sudah jauh lebih baik dibandingkan dengan bulan pertama penerapan tiket eletronik sekitar Juli 2013 kemain. “Selama Juli 2013, kami kehilangan tiket single trip sekitar 800.000 tiket senilai Rp 4 miliar,” kata Tri ke KONTAN akhir pekan lalu.