Tiket LRT Palembang gunakan subsidi perintis



JAKARTA. Proyek kereta ringan atawa light rapid transit (LRT) di Palembang terus digenjot pembangunannya. Proyek moda transportasi massal yang ditargetkan rampung pada tahun 2018 ini akan menjadi moda transportasi yang murah untuk masyarakat Palembang.

Untuk menyediakan tranportasi yang terjangkau, LRT akan diberikan dana subsidi perintis oleh pemerintah. PT Kereta Api Indonesia  (PT KAI) mengubah skema subsidi yang tadinya public service obligation (PSO) kini diubah skemanya menjadi subsidi perintis.

Direktur Logistik dan Pengembangan PT KAI, Budi Noviantoro mengatakan, pertimbangan PT KAI sebagai operator mengusulkan skema subsidi keperintisan ditahap awal karena diperkirakan okupansi rate-nya masih rendah. 


Budi bilang, dengan subsidi perintis artinya semua biaya operasi ditambah margin keuntungan 10% akan dibayar pemerintah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kepada PT KAI. Nah skema subsidi perintis ini kata Budi hanya bersifat sementara.

"Kalau okupansinya sudaj melonjak di atas 60% baru nanti akan menggunakam subsidi public service obligation," kata Budi, Selasa (13/6).

Budi bilang, skema subsidi ini akan di evaluasi setiap tahun melihat kondisi penumpang. Pihaknya mengaku sudah mengajukan pendanaan untuk subsidi ini untuk dianggarkan pada APBN 2018. 

Untuk harga tiket LRT Palembang, Budi bilang masih menunggu keputusan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian. "Harga tiketnya masih menunggu keputusan Dirjen Perkeretaapian," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini