Tiket murah pesawat tingkatkan kunjungan wisatawan



JAKARTA. Pengamat pariwisata Sapta Nirwandar menilai dalam beberapa waktu terakhir tiket pesawat murah sudah menjadi tren di dunia.

"Tren di negara manapun saat ini adalah 'low cost carrier', pesawat murah, ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama, justru Indonesia sedikit tertinggal," kata Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandari di Jakarta, Sabtu (10/1). Ia mengatakan di Indonesia sendiri harus diakui bahwa maskapai berbiaya murah terbukti mampu meningkatkan mobilitas wisatawan bahkan mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanah Air. Menurut dia keberadaan "Low Cost Carrier" (LCC) bukan sesuatu yang "haram", karena bisnis maskapai sudah memiliki standar keselamatan yang tinggi. "Keselamatan itu nomor satu, tapi maskapai bebas melakukan efisiensi agar bisa menawarkan tiket berharga murah," katanya. Ia berpendapat hal yang diperlukan saat ini sejatinya adalah pengawasan yang lebih ketat termasuk upaya penegakan hukum terhadap segala aturan pada sektor penerbangan. Sapta menegaskan pada dasarnya tidak ada korelasi langsung antara harga tiket murah dengan jaminan keselamatan penumpang. "Tiket murah itu lebih pada efisiensi. Misalnya maskapai LCC itu memberikan pilihan untuk fasilitas seperti bagasi yang minim jika ingin lebih ada tambahan biaya, tanpa makanan, tidak ada pilihan tempat duduk. Ini berbeda dengan pesawat full servis yang semuanya sudah termasuk di dalam harga tiket. Jadi itulah yang membuat harga tiket LCC murah, namun keselamatan adalah hal lain, ada standarnya tersendiri yang harus dipatuhi," katanya. Oleh karena itu, ia meminta alih-alih menghapus tiket pesawat murah, pemerintah sebaiknya meningkatkan fungsi pengawasan dan "law enforcement" pada sektor penerbangan di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan