Tiket.com kejar target transaksi dua kali lipat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah persaingan bisnis digital yang kian sengit, Tiket.com optimis bisa memperluas bisnisnya tahun ini. Tahun ini, Tiket.com menargetkan pertumbuhan bisnis dua kali lipat di tahun ini dan meningkat menjadi 10 kali lipat pada 2020.

Co-Founder & CCO Tiket.com Mikhael Gaery Udarsa mengatakan, untuk menjadi sebuah unicorn, Tiket.com fokus untuk pertumbuhan bisnis. Menurutnya, saat ini transaksi Tiket.com mencapai lebih dari 20.000 per hari, naik dari tahun lalu yang sekitar 10.000-15.000 transaksi per hari pasca diakuisisi Blibi.com dan bagian dari GDP Ventures.

"Pertumbuhan penjualan hotel sangat cepat. Sekitar dua setengah kali lipat pertumbuhan penjualan hotel naik. Namun secara keseluruhan penjualan pesawat juga besar. Apps juga naik. Kalau sebelumnya tiga jutaan, hampir 6 juta download selama empat bulan terakhir," ucap Gaery kepada awak media di Kantor Tiket.com, Grha Niaga Thamrin, Jakarta, Senin (26/2).


Untuk mencapai target kenaikan transaksi dua kali lipat pada tahun ini, Gaery bilang ada beberapa strategi yang disiapkan. Mulai dari marketing untuk peningkatan branding Tiket.com, peluncuran fitur-fitur dan re-design apps Tiket.com.

Gaery menjelaskan agar bisnis bisa bersaing dengan kompetitor, Tiket.com juga menjalin kerjasama yang baik dengan maskapai untuk mendapat rate harga terbaik. "Kami bayar lebih cepat dan terdepan untuk dapat harga lebih murah dari kompetitor," tandasnya.

Selain itu juga, Gaery bilang Tiket.com akan mengeluarkan fitur baru. Gaery menuturkan sebelumnya Tiket.com sudah mengeluarkan fitur smart refund bagi pengguna. "Rencananya Maret 2018 ini, Tiket.com akan mengeluarkan fitur smart re-schedule untuk produk hotel, maskapai, event, kereta dan lainnya," sebutnya kepada KONTAN.

Terakhir adalah mengembangkan activities dari produk travel. "Sekarang kan jadi satu, nah nantinya akan dipisah," ungkap Gaery. 

Dengan strategi layanan tersebut, Gaery yakin Tiket.com bisa menjadi pionir bahkan impian menjadi unicorn bisa terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi