Tiki JNE belum merasakan penurunan pengiriman barang akibat teror bom buku



JAKARTA. Belakangan ini teror bom dengan modus baru yakni melalui pengiriman paket barang atau buku telah membuat resah masyarakat. Hal ini tentu saja memberi dampak negatif bagi pengusaha jasa pengantaran barang. PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) misalnya, merasa perlu melakukan antisipasi ekstra setelah beberapa teror bom dengan pengiriman paket buku ini terjadi dalam dua hari terakhir.

Untuk meningkatkan keamanan pengiriman barang. Tiki JNE akan mendatangkan mesin khusus untuk memeriksa barang bernama mesin exre. "Kami sekarang sudah adakan satu unit di shopping center kami di Bandara," Kata Johari Zein Direktur Utama PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Namun dampak penurunan pengiriman barang akibat peristiwa teror itu hingga kini belum terlihat. Hingga saat ini, JNE sudah mempunyai 3 gerai dengan 1200 titik pengiriman di seluruh Indonesia.


Tiap bulan rata-rata omzet pengiriman jasa logistik Tiki JNE bisa mencapai Rp 40 miliar. Bahkan, jika hari besar keagamaan terutama Lebaran, omzet JNE bisa dua kali lipat dari bulan biasa. “Sekitar 90% tujuan pengiriman adalah ke daerah-daerah di dalam negeri,” ujar Johari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini